selamat natal dan tahun baru pelantikan bupati
News  

Menguatkan Pembelajaran Sejarah dan Kearifan Lokal

Menguatkan Pembelajaran Sejarah dan Kearifan Lokal

PALEMBANG, GESAHKITA COM—Kepengurusan Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) periode 2024-2029 resmi dilantik. Pelantikan ini dipimpin oleh Ketua AGSI Sumsel yang baru, Ferallia Eka Putri, S.Pd., Gr., M.Pd., dan dilakukan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel yang diwakili oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, H. Awaludin, S.Pd., M.Si. Turut hadir mendampingi Presiden AGSI Pusat, Dr. H. Sumardiansyah Perdana Kusuma, S.Pd. Acara berlangsung di ruang serbaguna SMK Negeri 3 Palembang.

Hadir dalam acara pelantikan ini di antaranya Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja, budayawan Sumsel Vebri Al Lintani, sejarawan Palembang Kemas Ari Panji, serta tokoh pendidikan Fir Azwar yang juga Kepala Sekolah SMAN 6 Palembang dan Rojali ketua MKKS Kota Palembang.

Selain pelantikan, acara tersebut diisi dengan seminar nasional pendidikan bertema “Implementasi Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Sejarah dan Penguatan Sejarah Lokal.” Seminar ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman tentang penerapan Kurikulum Merdeka, khususnya dalam pembelajaran sejarah yang mengedepankan kearifan lokal.

Menggali Kearifan Lokal untuk Pembelajaran Sejarah yang Lebih Menyenangkan

Dalam sambutannya, Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, H. Awaludin, S.Pd., M.Si., menyampaikan apresiasi atas pelantikan AGSI Sumsel dan berharap agar AGSI menjadi wadah yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah di sekolah-sekolah.

“Guru-guru sejarah kini memiliki wadah untuk bertukar informasi dan praktik terbaik. Harapan kita, melalui wadah ini terjadi diskusi dan brainstorming yang pada akhirnya membuat pembelajaran sejarah lebih menyenangkan dan berkualitas,” ujarnya.

Selain itu, Sumatera Selatan yang kaya akan kearifan lokal, seperti sejarah lokal, kuliner, dan seni budaya, menjadi potensi besar dalam memperkaya pembelajaran sejarah. Dalam acara tersebut, hadir pula Komunitas Batang Hari Sembilan (Kobar9) yang mempersembahkan pertunjukan budaya, serta pantun karya seniman dan budayawan Fir Azwar, sebagai wujud nyata pelestarian budaya lokal.

AGSI Sumsel Siap Berkolaborasi

Ketua AGSI Sumsel, Ferallia Eka Putri, menyatakan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh guru-guru sejarah dari seluruh kabupaten dan kota di Sumsel. “Acara ini menjadi momentum bagi para guru sejarah untuk berkolaborasi dan membahas berbagai isu, termasuk kesejahteraan guru sejarah serta peningkatan kualitas pembelajaran,” tuturnya.

AGSI Sumsel periode 2024-2029 dilantik dengan jumlah anggota sebanyak 79 orang. Meskipun demikian, hanya kepala departemen dan wakil departemen yang dipanggil secara resmi dalam acara pelantikan ini.

Pentingnya Sejarah dalam Pembentukan Ideologi Bangsa

Presiden AGSI Pusat, Dr. H. Sumardiansyah Perdana Kusuma, dalam pidatonya menyoroti upaya pemerintah untuk mengurangi atau menghilangkan mata pelajaran sejarah dari kurikulum. Ia menegaskan bahwa sejarah memiliki peran penting dalam memperkuat ideologi bangsa.

“Sejarah adalah pintu masuk untuk memperkuat ideologi. Jika ideologi diisi dengan pengetahuan dan nilai-nilai yang benar, maka ideologi tersebut akan menjadi penuntun yang tepat bagi bangsa kita,” ungkap Sumardiansyah.