Berita hari ini, Situs terpercaya dan terupdate yang menyajikan informasi kabar harian terbaru dan terkini indonesia.
Indeks
hut ri hut ri grand fondo
News  

Sanjo Budaya Ratu Dewa ke Kesultanan Palembang Darussalam

Sanjo Budaya Ratu Dewa ke Kesultanan Palembang Darussalam

 

PALEMBANG, GESAHKITA COM—-Dalam kunjungannya ke Kesultanan Palembang Darussalam Minggu 29/9/24, Calon Walikota Palembang Drs. Ratu Dewa MSi menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan pelestarian adat dan budaya Palembang sebagai bagian dari program kepemimpinannya. Kunjungan yang disambut langsung oleh Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH MKn, ini menjadi momen penting dalam menyampaikan visi masa depan Palembang yang berbasis pada warisan budaya.

Sultan SMB IV menegaskan bahwa pemimpin Palembang ke depan harus memiliki visi yang kuat dalam melestarikan adat dan budaya. Menurutnya, pelestarian ini tidak hanya berdampak pada penguatan identitas kota, tetapi juga berperan penting dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. “Dengan pelestarian adat dan budaya, pariwisata akan meningkat, Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan naik, dan ini akan menunjang ekonomi kreatif,” ujar Sultan SMB IV di Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam, Jalan Sultan M. Masyur, Palembang.

Pelestarian Warisan Budaya dan Peningkatan Pariwisata

Sultan SMB IV juga berharap agar Walikota Palembang mendatang dapat merumuskan regulasi yang mendukung pelestarian adat dan budaya. Salah satu ide yang diusulkan adalah membuka Kraton Kuto Besak sebagai situs warisan yang bisa diakses oleh masyarakat, sehingga mereka dapat menikmati keindahan arsitektur dan sejarah dari dalam maupun luar. “Identitas kota Palembang tidak hanya kulinernya, tetapi juga budayanya. Penting bagi kita untuk memberikan kenyamanan, kenangan, dan edukasi melalui wisata budaya dan sejarah,” tambah Sultan.

Komitmen Ratu Dewa Terhadap Seni dan Budaya

Menanggapi hal ini, Ratu Dewa berjanji untuk mengimplementasikan program-program unggulan yang fokus pada pelestarian seni dan budaya Palembang jika terpilih sebagai Walikota. Ia bahkan menyatakan kesiapan untuk menandatangani pakta integritas terkait komitmennya terhadap pelestarian seni-budaya. “Saya siap menandatangani pakta integritas soal kepedulian dan komitmen terhadap seni-budaya. Silakan siapkan, seminggu lagi kita temui dan tanda tangani,” tegasnya.

Ratu Dewa juga menekankan pentingnya dukungan nyata dari pemerintah daerah untuk menciptakan ekosistem yang mendukung seniman dan budayawan lokal. “Kita butuh kebijakan yang mendukung para seniman untuk berkarya, salah satunya dengan memberikan dukungan langsung melalui regulasi dan fasilitas yang memadai,” tambahnya.

Usulan Perda Kesenian dan Pelestarian Cagar Budaya

Salah satu usulan yang muncul dalam dialog ini adalah dari Nasir, anggota Dewan Kesenian Palembang (DKP), yang mengajukan agar Peraturan Daerah (Perda) tentang Kesenian dijadikan prioritas dalam program kerja 100 hari pertama Ratu Dewa. Perda ini dinilai akan menjadi dasar penting bagi pengembangan seni dan budaya di Palembang. “Perda Kesenian bisa menjadi payung hukum untuk memastikan setiap kegiatan seni mendapatkan dukungan yang layak, baik dari segi pembiayaan maupun fasilitas,” kata Nasir.

Sejarawan Kms Ari Panji juga menyoroti pentingnya pelestarian cagar budaya di Palembang yang selama ini dinilai kurang mendapat perhatian. Ia menekankan bahwa situs sejarah dan budaya adalah bagian tak terpisahkan dari identitas kota yang harus dilestarikan. “Cagar budaya adalah identitas kita, dan itu harus menjadi perhatian utama selain mendukung para seniman untuk terus berkreasi,” ujarnya.

Pembangunan Gedung Kesenian dan Pasar Seni

Sebagai bagian dari program pelestarian seni-budaya, Ratu Dewa merencanakan pembangunan Gedung Kesenian permanen di Palembang. Gedung ini diharapkan menjadi pusat kegiatan seni dan tempat bagi seniman lokal untuk berkarya serta menampilkan hasil karya mereka. “Saya ingin Palembang memiliki pasar seni yang aktif dan berkelanjutan, di mana seniman dapat menampilkan karya mereka dan menjadi bagian dari perekonomian kota,” jelas Ratu Dewa.

Vebri Al-Lintani, Budayawan yang hadir dalam dialog tersebut, mengapresiasi rencana pembangunan Gedung Kesenian dan pasar seni. Menurutnya, langkah ini merupakan upaya nyata dalam mendukung ekosistem seni di Palembang. “Sudah saatnya kita memiliki ruang dan fasilitas yang memadai untuk berkarya dan menampilkan budaya Palembang ke dunia luar. Rencana ini sangat positif dan kami siap mendukung,” kata Vebri.

Seni dan Budaya Sebagai Prioritas Utama

Menutup dialog, Ratu Dewa menegaskan bahwa seni dan budaya merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas kota Palembang. Ia berkomitmen untuk menjadikan pelestarian seni-budaya sebagai salah satu prioritas utama dalam pemerintahannya. “Seni adalah jantung dari sebuah peradaban, dan kita akan memastikan denyut nadi seni Palembang terus berdetak, seiring dengan kemajuan kota ini,” tutupnya.

Dengan berbagai usulan dan komitmen yang disampaikan, Ratu Dewa berjanji untuk terus mendengar aspirasi masyarakat seni dan budaya serta bekerja keras mewujudkan Palembang yang lebih baik dengan menempatkan seni-budaya sebagai pilar utama pembangunan kota.