Hari Kedua Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam , Hadirkan Diskusi Sejarah
Hari kedua peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang dilanjutkan dengan diskusi yang digelar oleh Tim Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada Minggu (29/12) di Gedung Kesenian Palembang. Diskusi ini mengangkat tema “Posisi Kota Tua Palembang dalam Perang Lima Hari Lima Malam.”
Dalam kesempatan tersebut, Pengurus MGMP Sejarah Sumsel, Hj Nur Mutmainah SPd MSi, mengungkapkan bahwa pertempuran yang berlangsung dari 1 hingga 5 Januari 1947 ini memiliki peran besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
“Palembang adalah daerah yang sangat strategis, dengan sumber daya alam yang melimpah dan merupakan pusat kegiatan. Maka tak heran jika Belanda menjadikannya sebagai sasaran utama,” jelasnya.
Ia didampingi oleh pengurus MGMP Sejarah Sumsel lainnya dan dihadiri oleh kalangan guru, mahasiswa, aktivis, serta masyarakat umum.
Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, masyarakat Palembang tidak ingin momentum sebelumnya terjadi lagi, dan warga melakukan perlawanan terhadap Belanda dengan sebutan pertempuran 5 hari 5 malam di Palembang.
Sedangkan tokoh yang terlibat Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang yakni Kolonel Maludin Simbolon, Letnan Kolonel Bambang Utoyo, Mayor Rasyad Nawawi, dan Kapten Alamsyah.
“Pertempuran 5 hari Palembang adalah momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sebagai bagian dari perang yang lebih besar, pertempuran ini menunjukkan keteguhan dan semangat juang rakyat Indonesia dalam menghadapi penjajah,” katanya.
Ketua Pelaksana Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang Vebri Al Lintani mengajak warga Palembang dan siapapun yang ingin mengisi masa liburan akhir tahun ini untuk menyaksikan rangkaian acara peringatan perang lima hari lima malam termasuk diskusi sejarah.
Dalam acara yang memasuki tahun keempat ini, lebih dari 50 komunitas terlibat.
Yang juga menarik adalah biaya kegiatan ini berasal dari swadaya dan swadana himpunan komunitas yang terlibat. Selain juga ada pendanaan dari para donatur.
Vebri berharap kedepan kegiatan ini bisa semakin besar dengan melibatkan masyarakat, TNI, dan Pemerintah Daerah dan kegiatan ini tidak kalahnya dengan daerah-daerah lain.