Palembang,Gesahkita.com – Tangan dingin Suparman Romans dalam melakukan pembinaan dan pengembangan di bidang olahraga kembali terbukti
Pasalnya hanya dalam waktu 3 tahun, dia (Suparman) berhasil membawa salah satu jenis cabang olahraga baru yaitu dance melalui Ikatan Olaharaga Dance Indonesia (IODI).
Sebagai ketua IODI Sumatera Selatan, Suparman Romans selalu berupaya untuk mengenalkan olahraga ini kepada masyarakat terutama provinsi Sumatera Selatan.
Seperti yang dilakukannya untuk memperingati hari tari dunia, IODI Sumsel dan Kirana production bekerjasama gelar panggeleran dance dan sosialisasi di Audioturium Palembang Square Mall, Selasa, (29/04/2025)
” Alhamdulilah, hari ini kami (IODI) Sumatera Selatan bekerjasama Kirana Production untuk memperingati hari tari dunia berinsiatif untuk menggelar berbagai macam tarian baik itu daerah, modern dance hingga kreatif dance yang diikuti 200 lebih atlet IODI dan sanggar Kirana production”, kata Ir Suparman Romans
Dilanjutkannya, Tidak hanya memperingati hari tari dunia, disini pun kamu manfaatkan untuk melakukan sosialisasi olahraga dance kepada masyarakat Sumatera Selatan.
Bahkan dalam kesempatan ini, Suparman Romana mengungkapkan bahwa untuk mengenalkan olahraga dance bukanlah suatu hal yang mudah terutama di wilayah Sumatera Selatan.
” Jelas sebagai jenis olahraga baru di Indonesia tidak terkecuali Sumatera Selatan, untuk mengenalkan olahraga dance bukanlah perkara mudah, salah satunya olahraga ini dianggap sebagai olahraga mahal dan hanya untuk kalangan elit saja”, ujar Suparman Romans
Suparman Romans mengatakan bahwa mahal atau tidaknya suatu olahraga itu relatif.
“ Olahraga ini sebenarnya tidak mahal atau relatif, memang kalau dilihat dari segi kostumnya juga bervariasi, tergantung kualitas dan kelasnya, yang paling mahal, harga kostumnya bisa sampai 150 juta tapi ini bisa kita modifikasi secara ekonomis dengan harga yang lebih terjangkau. ada yang seharga 10 juta dan ada yang 15 juta”, ungkapnya
“Namun untuk turun dalam pertandingan kita tidak terpaku pada kostum saja, kita juga harus melihat peta kekuatan juga performa dari kontingen kontingen lain, tapi alhamdulilah, meskipun kita baru 3 tahun, kita sudah bisa mengejar ketinggalan ketinggalan dan kita sudah mulai bisa mensejajarkan diri dengan provinsi yang lebih dulu maju dalam membina Dancesport ini,” tambahnya.
Dibalik kontroversi tentang olahraga dance, Suparman Romana optimis bahwa IODI mampu mengembangkan olahraga ini secara maksimal di provinsi Sumatera Selatan.
“Untuk saat ini atlit IODI Sumsel telah mencapai 200 atlit dan ini merupakan pertumbuhan yang luar biasa dibandingkan dengan IODI yang ada di provinsi lain yang baru berkembang,” beber Suparman Romans
Menutup perbincangannya, Suparman Romans yang dikenal sebagai maestro olahraga Sumsel, merasa optimis olahraga dance mampu eksis dan berkembang pesat di Sumatera Selatan
” Tentunya kami sebagai ketua IODI Sumatera Selatan merasa optimis dan yakin dengan usaha yang maksimal olahraga dance mampu eksi dan berkembang Kemudian kita juga ingin menghilangkan persepsi negatif tentang IODI, bahwa dancesport ini olahraga yang erotis, itu sama sekali tidak benar karena kita betul-betul pure mengandalkan fisik, stamina, keindahan, kelenturan dan juga intelektualitas,” tandas Suparman Romans Ketua IODI Sumatera Selatan (Irfan)