Palembang, Gesahkita.com – Minimnya ruang diskusi yang ada di kota Palembang telah menginspirasi Kang Denny Tegar bersama kawan kawan untuk membuat Ruang diskusi Publik yang bernama Padepokan Kang Denny Tegar (Padepokan KDT)
Lebih dari itu Padepokan KDT ini di dirikan bukan hanya untuk berdialog dan berdiskusi saja, tapi padepokan memiliki kegiatan kegiatan seni dan budaya seperti pencak silat, tarian dan diskusi yang intinya semua untuk kemajuan Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan.
Hal itu diungkap oleh Pemilik dan Pendiri Padepokan KDT Denny Tegar, SH., saat diwawancarai oleh awak media di Padepokan di Jalan Mr. Sudarman Ganda Subrata, Suka Maju, Kecamatan Sako, Kota Palembang, Senin (23/6/2025)
Kang Denny juga mengatakan bahwa diskusi ini untuk membuat masyarakat Kota Palembang tentunya melalui DPRD dan Pemerintah Kota Palembang terang benderang terhadap permasalahan Kota Palembang yang Terkesan tersembunyi, Artinya disini akan diungkap semua permasalahan tersebut, dengan tujuan untuk kebaikan.
“Diskusi ini kita lakukan seminggu sekali paling lambat 10 hari dengan diekspose secara live dan diteruskan ke pejabat pemerintah terkait sedangkan untuk diskusi umum kita lakukan setiap malam”, ucapnya.
Denny Tegar menyampaikan bahwa padepokan ini menerima semua masyarakat yang ingin datang untuk berdiskusi baik itu anak muda, mahasiswi atau siapa pun tanpa sarat apapun asalkan dengan tujuan baik bukan dengan tujuan untuk memecah belah apalagi untuk memecah belah bangsa dan negara.
“Kita berharap apa yang telah kita diskusikan ini sampai dan jika ada kekeliruan atau kesalahan bisa dibenahi, dan kita kan kawal sampai apa yang kita diskusikan ini berhasil”, tutupnya.
Ditempat yang sama Mulyono salah satu pendiri padepokan KDT menambahkan bahwa Padepokan ini dibentuk sebagai entitas, komunitas sipil society yang bertujuan agar suara suara masyarakat dan informasi yang harus mereka ketahui dapat tersampaikan.
“Untuk menjadi anggota Padepokan tidak harus memenuhi syarat ini itu, tanpa batasan usia tanpa status apapun, siapapun boleh bergabung di sini, kita mengadakan dialog dan diskusi non formal secara rutin setiap hari” jelasnya.
Lebih lanjut Mulyono menuturkan bahwa siapapun yang datang untuk berdiskusi di padepokan ini boleh untuk menyampaikan sesuatu permasalahan menyangkut kemaslahatan rakyat, boleh juga untuk menjabarkan pemikiran pemikiran untuk tentang suatu masalah.
“Jadi disini bebas, tiap malam kita adakan diskusi diskusi umum, hanya memang diskusi formil yang kita tayang kan di sosmed dan YouTube itu kita adakan seminggu sekali paling lambat 10 hari sekali”, ucapnya.
“Jadi Padepokan ini sebenarnya adalah sarana bagi warga untuk bisa bicara baik masalah ketidak Adilan, masalah hal hal yang harus mereka ketahui termasuk masalah yang mereka ingin sampaikan, nanti kita akan bedah selanjutnya kita akan pilah mana yang perlu di FGD kan agar suara ini sampai ketingkat yang memiliki kewenangan dan agar terjadi perubahan perubahan baik bagi masyarakat Kota Palembang”, tutupnya (Ril/Fan)