Palembang,Gesahkita.com – Sepertinya masalah Seleksi Penerimaan Siswa Baru (SPMB) 2025 di Sumatera Selatan masih meninggalkan tanda tanya besar terkait nasib calon siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Karena hingga saat ini masih belum mendapatkan kepastiaan, akibat kurangnya daya tampung yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

 

- Advertisement -

Tentunya dengan hal ini mengundang banyak reaksi keras dari berbagai pihak baik itu orang tua calon murid ataupun dari berbagai lembaga serta aktivis di Sumsel.

 

Seperti yang dikatakan oleh Suparman Romans ketua DPW Pekat IB Sumatera Selatan, Rabu (09/07/2025) mengatakan bahwa dirinya cukup merasa prihatin melihat SPMB 2025 di provinsi Sumatera Selatan.

 

” Tentunya kami merasa cukup prihatin dengan polemik dan kisruh SPMB 2025, yang disebabkan oleh kuota yang disediakan tidak mencukupi untuk menampung calon siswa – siswi yang ingin melanjutkan ke tingkat SMA”, kata Suparman Romans

 

Dilanjutkannya, Dengan semua yang terjadi, permasalahan ini menjadi seperti bola liar atau dengan kata lain saling lempar tanggung jawab mulai dari pihak sekolah, dinas pendidikan ataupun Gubernur Sumsel itu sendiri.

 

Bahkan dalam kesempatan ini Suparman Romans juga mengungkapkan data, bahwa saat ini ada sekitar 7000 calon siswa yang terancam tidak dapat meneruskan jenjang pendidikan seperti tujuan awalnya.

 

” Dari data yang ada saat ini bahwa sekitar 7000 calon siswa dikota Palembang yang terancam tidak dapat meneruskan pendidikan ke tingkat SMA seperti tujuan awalnya, dikarenakan polemik dan kisruh SPMB 2025″, beber Suparman Romans

 

” Sebenarnya kami (Aktivis) telah menawarkan beberapa solusi kepada pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk menyelesaikan permasalahan ini, yang pertama adalah mencabut Surat Keputusan Gubernur 168 yang dianggap tidak sesuai dengan fakta dilapangan, serta memaksimalkan serta rombongan belajar (Rombel)”, tegas Suparman Romans.

 

Tidak sampai disitu Suparman Romans menyayangkan informasi bahwa keputusan Gubernur Sumsel terkait SPMB itu adalah hari Jumat.

 

” Dari informasi yang diterima pada saat ini, bahwa Gubernur akan menyampaikan keputusan terkait hari Jumat nanti, Padahal pendataan dan pendaftaran siswa baru tutup pada esok hari (Kamis) dan tentunya ini menjadi pertanyaan besar apakah dengan keterlamabatan tersebut akan membawa pengaruh pada penyelesaian kisruh SPMB 2025″, ujar Suparman Romans.

 

Menutup perbincangannya, Suparman Romans menyampaikan beberapa poin penting agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali di masa depan.

 

” Yang jelas kami berpesan secara langsung baik itu untuk Gubernur Sumsel ataupun dinas agar lebih berfokus menyelesaikan permasalahan dunia pendidikan jangan sampai menjadi masalah tahunan, dan sedikit berharap bahwa dengan keputusan Gubernur yang dikeluarkan hari Jumat nanti, mampu memperjuangkan serta memberikan kebijaksanaan terhadap nasib 7000 calon siswa, meskipun terlambat”, kata Ir Suparman Romans (Irfan)