Banyuasin, Gesahkita.com – Klarifikasi terkait polemik pembangunan gudang di kawasan Tanah Mas Indah justru menimbulkan tanda tanya besar. Alih-alih memberikan kejelasan, klarifikasi tersebut malah terkesan mengkambinghitamkan pihak pekerja yang sebelumnya memberikan keterangan kepada wartawan. Ironisnya, bukan pihak berwenang atau yang berkompeten yang angkat bicara, melainkan pihak pekerjaan yang dipaksa jadi tameng.
Dalam pertemuan klarifikasi, pekerja proyek mengaku mendapat tekanan dari seorang berinisial AM agar menarik kembali informasi yang telah disampaikannya kepada media pada 31 Juli 2025. Saat itu, dalam wawancara di lokasi proyek, pekerja menyebutkan bahwa ada oknum LSM dan seorang ibu berinisial I yang menerima sejumlah uang dari pemilik gudang berinisial JM.
Namun, dari rekaman komunikasi antara AM dan pekerja, terungkap adanya arahan agar pernyataan tersebut ditarik, bahkan diubah menjadi seolah-olah informasi awal adalah hoaks. Posisi pemilik gudang JM pun seakan dibersihkan dari segala tudingan, dan isu pun dilemparkan ke AM.
Lebih mencurigakan lagi, AM terdengar memberikan arahan lewat sambungan telepon kepada pekerja dengan kalimat, “jangan ada keluar pembicaraan masalah uang.” Kalimat ini memunculkan spekulasi lebih jauh, ada apa sebenarnya di balik aliran dana yang disebut-sebut?
Hasil investigasi lapangan oleh tim media mengungkap bahwa pembangunan gudang ini menyimpan banyak kontroversi, yang mengarah kepada keterlibatan beberapa oknum dengan kepentingan tersembunyi.
Media akan terus memantau dan mendalami motif di balik upaya mengkambinghitamkan pekerja. Siapa dalang sebenarnya di balik kontroversi ini? Mengapa informasi yang awalnya dianggap jujur malah dipaksa dibungkam? Publik berhak tahu kebenaran.










