Arwen Wijaya Mengajak Kunjungi TBM Bubaluga Di Perumahan Griya Cipta Sejahtera Di Jalan Macan Lindungan Kota Palembang

GESAHKITA.COM, PALEMBANG—-Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Bubaluga telah berada di tengah warga sudah terhitung 8 (delapan)  tahun lebih. TBM Bubaluga tepat nya berada di Jalan Macan Lindungan RT 10 RW 05 Kelurahan Bukit Baru Kec. Ilir Barat I Kota Palembang di Perumahan Griya Cipta Sejahtera.

- Advertisement -

Salah seorang pengurus taman bacaan ini, yang saat ini didapuk menjadi ketua nya yakni Arwen Wijaya (48) menjelaskan saat disambangi media ini di lokasi TBM ini yang kebetulan dirinya merelakan tempat kediamannya dijadikan lokasi TBM Bubaluga ini bahwa ide didirikan taman bacaan ini tidak lain adalah memikirkan betapa penting nya ilmu pengetahuan bagi semua lapisan masyarakat.

Ilmu Pengetahuan itu kata Arwen sapaan akrab bapak dari 3 orang putri putri ini, tentu nya diperoleh dengan cara salah satu nya yakni dengan cara membaca.

foto dok (TBM Bubaluga)

Arwen menjelaskan selain memang berdirinya TBM ini terinspirasi dari Sosialisasi dari tim dari dinas Perpustakaan Kota Palembang beberapa waktu lalu, namun dalam perjalanan nya yang memang selalu dalam lingkungan sejawat orang orang suka belajar dan membaca, maka impian dan kerinduan masa kanak kanak yang suka nongkrong di perpustakaan bahkan sering berlama lama di tokoh buku semenjak masa sekolah dan masa kuliah, ide brilian ditambah ‘chemistry’ beberapa rekan di perumahan terwujud juga untuk mendirikan TBM ini.

Arwen berpendapat laju nya kemajuan teknologi, seperti hal nya digitalisasi memang tidak bisa dilawan atau dibendung, namun ada hal yang berdampak negatif akan perkembangan anak anak khususnya pola belajar perlu kita pikirkan dan pertimbangkan.

foto dok (TBM Bubaluga) Koleksi Buku di TBM Bubaluga

” Saat ini memang kita jarang atau tidak begitu sering mendengar keluhan orang tua melarang anak anak mereka bermain gadget entah memang sudah tidak perlu lagi dicegah, namun pada kenyataan nya kala itu serangan digitalisasi ke anak anak ini memang sangat terasa, “ungkap Arwen.

Sebab itu juga penamaan BUBALUGA ini sekaligus ajakan yakni merupakan singkatan dari “Budayakan Membaca Lupakan Gadget”, kata Arwen menjelaskan pertanyaan wartawan arti dibalik nama TBM Bubaluga.

Ditanya ke Arwen akan suka duka nya Menghidupkan TBM ini baik secara kepengurusan maupun secara sarana prasarana? akan hal tersebut Arwen tidak menampik bahwa usaha apa saja selalu berhadapan dengan yang nama nya pasang surut dan juga kendala.

foto dok (TBM Bubaluga) nampak sang istri yang juga merupakan berprofesi sebagai seorang guru turut memberi motivasi kepada anak anak saat kunjungi TBM bubaluga

TBM ini papar Arwen bersifat sosial namun patut disyukuri kita berkumpul dengan orang orang yang sama pemikiran sama peduli dan ketika kendala itu muncul, minimal spirit atau semangat dari rekan sesama pengurus tetap bisa ikut menyalakan ketika semangat kita sedang redup.

Arwen mengakui kaum bapak bapak dan kaum ibu ibu disini baik yang tergabung menjadi pengurus maupun yang belum tergabung adalah orang tua yang rata rata memiliki anak usia sekolah dan usia kuliah dan atas diskusi dan sharing akan anak anak masing masing maka TBM ini diharapkan menjadi solusi dan bahkan bisa menjadi ladang amal untuk berbuat di masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut Arwen sangat mengapresiasi kepada Dinas Perpustakaan kota Palembang yang telah membantu memfasilitasi atas sumbangan buku sebanyak 1000 (seribu) judul dari Perpustakaan Nasional.

foto dok (TBM Bubaluga)

“Alhamdulilah TBM kita baru ini dapat seribu buku, selaku pengurus saya mengucapkan banyak terimakasih dan insya Allah amanah ini akan kami jaga, “kata Arwen.

Arwen mengungkapkan sebelum nya koleksi buku di TBM nya ini dapat pinjaman dari Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan yang masa peminjaman sudah berakhir.

“Dan sebelum nya kita juga memperoleh buku dari seorang darmawan sumbangan buku, namun sempat tidak terselamatkan akibat banjir dan semua ludes, ” kata Arwen.

Maka dengan kekosongan koleksi buku di TBM ini, ungkap Arwen masih ada saja kerabat yang dengan rela menyumbangkan buku sehingga kekosongan dapat terpenuhi sedikit demi sedikit.

“Dan kini kita rasakan lega 1000 buku dari Perpusnas menambah semarak bahan bacaan di TMB Bubaluga ini, “imbuh nya.

Di akhir wawancara  singkat ini, Arwen mengajak warga terdekat mengajak putra putri nya untuk mengunjungi TBM Bubaluga.

“The Door TBM Bubaluga is always open, “tutup nya.(red)