GESAHKITA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru mengenai korban bencana banjir dan tanah longsor di tiga provinsi Pulau Sumatera, yakni Sumatera Utara (Sumut), Aceh, dan Sumatera Barat (Sumbar). Data per Minggu, 30 November 2025, menunjukkan peningkatan signifikan, khususnya di Sumut dan Sumbar, seiring intensifnya operasi pencarian oleh Satuan Tugas (Satgas) Gabungan.
BNPB menyatakan bahwa data korban ini akan terus diperbaharui karena proses pencarian korban yang hilang masih berlangsung di lapangan.
Berikut adalah rincian data terbaru korban bencana di tiga provinsi:
1. Sumatera Utara (Sumut)
Sumut mencatat lonjakan tertinggi korban jiwa, bertambah 60 jiwa dalam satu hari.
-
Meninggal Dunia: 166 jiwa.
-
Hilang: 143 jiwa.
-
Wilayah Terdampak: Bencana melanda delapan kabupaten/kota, termasuk Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Humbang Hasundutan, Kota Padang Sidempuan, Pakpak Barat, dan Mandailing Natal.
2. Sumatera Barat (Sumbar)
Sumbar kini menjadi provinsi kedua dengan jumlah korban meninggal tertinggi, setelah Sumut, dengan lonjakan signifikan korban yang baru dilaporkan hari ini.
-
Meninggal Dunia: 90 jiwa.
-
Hilang: 85 jiwa.
-
Luka-luka: 10 jiwa.
-
Sebaran Korban: Kabupaten Agam melaporkan korban tertinggi (74 MD dan 78 hilang), diikuti Kota Padang Panjang (7 MD), Kota Padang (5 MD), Pasaman Barat (1 MD), Kota Solok (1 MD), dan Tanah Datar (2 MD).
3. Aceh
Aceh juga melaporkan penambahan korban meninggal dan hilang di beberapa wilayah.
-
Meninggal Dunia: 47 jiwa.
-
Hilang: 51 jiwa.
-
Luka-luka: 8 jiwa.
-
Sebaran Korban: Korban jiwa tersebar di Aceh Tengah (16 MD), Bener Meriah (12 MD), Aceh Tenggara (7 MD, 5 luka), Pidie Jaya (4 MD), Bireun (4 MD), Gayoues (2 MD), Subussalam (1 MD), dan Lhokseumawe (1 MD).
BNPB menekankan bahwa angka-angka ini sifatnya dinamis dan akan terus berkembang seiring kerja keras Satgas Gabungan di lapangan .










