GESAHKITA – TNI Angkatan Laut mengerahkan sejumlah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk mendukung percepatan penyaluran bantuan kemanusiaan kepada korban banjir di Aceh. Operasi ini dilakukan untuk mengatasi tantangan distribusi logistik yang terhambat di jalur darat.

Juru Bicara Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Murthalamuddin, di Banda Aceh, Rabu, menyatakan bahwa kedatangan kapal perang ini diharapkan mampu mempercepat distribusi bantuan ke seluruh titik terdampak banjir.

- Advertisement -

“Kita berharap kedatangan sejumlah kapal perang ini mampu mempercepat distribusi bantuan ke seluruh titik terdampak banjir,” kata Murthalamuddin.

Operasi kemanusiaan ini berada di bawah komando Dansatfib Koarmada I yang bertanggung jawab mengkoordinasikan seluruh unsur KRI dalam misi tersebut.

Rute dan Jenis Kapal Bantuan:

Murthalamuddin menjelaskan bahwa beberapa unsur KRI diberangkatkan dengan rute berbeda menuju wilayah terdampak, termasuk kapal yang membawa fasilitas layanan kesehatan darurat:

  • KRI Teluk Gilimanuk (TGL): Berlayar dari Jakarta menuju Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara, dijadwalkan tiba pada Jumat (5/12) pagi.

  • KRI dr Soeharso (SHS): Kapal rumah sakit TNI AL yang membawa bantuan dan fasilitas layanan kesehatan darurat. Berlayar dari Jakarta menuju Langsa, diperkirakan tiba pada Jumat (5/12) sore.

  • KRI dr Radjiman Wedyodiningrat (RJW): Kapal bantu rumah sakit yang membawa bantuan menuju wilayah pesisir barat Sumatra, mendukung penanganan darurat di daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.

  • KRI Sutedi Senoputra (SSA): Telah tiba pada Minggu (30/11) pagi di Langsa setelah mengangkut bantuan dari Belawan untuk Aceh bagian timur.

  • KRI Torani (TRN): Dipersiapkan untuk mendistribusikan bantuan ke Aceh bagian timur, terutama daerah yang membutuhkan suplai logistik.

  • KRI Sultan Thaha Syaifuddin (STS): Melewati rute Belawan-Lhokseumawe-Sabang, memastikan distribusi bantuan menjangkau Aceh utara hingga kawasan kepulauan.

Pengerahan KRI ini menjadi strategi penting pemerintah untuk memastikan bantuan kemanusiaan, terutama kebutuhan logistik dan medis, dapat disalurkan secara merata kepada seluruh korban bencana.