Sidoarjo, GESAHKITA – Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur melalui Sub. Koordinator Seksi Kenelayanan, Bapak Hardono Ismanto, S.E., bersama Kepala Bidang Perikanan Tangkap Kabupaten Sidoarjo, Ibu Dra. Silfiati, M.M menggelar pertemuan dengan para keluarga nelayan (istri/anak nelayan) di aula Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo. Dengan menghadirkan ibu Ir. Fesana Eradiaty, MMA pengelola produksi perikanan tangkap ahli muda sebagai narasumber.

Dra. Silfiati, M.M menyampaikan bahwa Masyarakat kabupaten sidoarjo tidak hanya sebagai nelayan tetapi juga pembudidaya dimana hal tersebut dapat membantu perekonomian warga.

- Advertisement -

Pembinaan Mata Pencaharian

“Kabupaten sidoarjo berpenduduk 2.027.874 dengan 8 kecamatan pesisir. kecamatan sedati merupakan kecamatan dengan jumlah nelayan terbanyak, selain berprofesi sebagai nelayan ada juga pembudidaya ikan dan garam” ujar Silfiati

Dinas kelautan dan perikanan provinsi jawa timur melalui sub. koordinator seksi kenelayanan Bapak Hardono Ismanto S.E, mengatakan bahwa melalui kegiatan pembinaan mata pencaharian alternatif diharapkan keluarga nelayan (istri/anak nelayan) memperoleh tambahan pendapatan, upaya ini dilakukan agar para keluarga nelayan tidak ketergantungan pada kondisi hasil tangkap yang tidak menentu sekaligus memperkuat ekonomi keluarga.

Kegiatan ini tidak hanya sekadar teori, namun menitik beratkan pada praktik langsung (demo masak) untuk memastikan peserta mampu menghasilkan produk yang layak jual. Materi pelatihan mencakup proses produksi dari hulu ke hilir, mulai dari teknik pemilihan ikan yang segar, penggilingan daging, pencampuran adonan dengan tepung tapioka, teknik pembumbuan, pengirisan yang presisi, hingga teknik penggorengan yang tepat. Pembuatan kerupuk ikan berkualitas yang dipandu oleh narasumber Hj. Layyinatul Afidah mencakup proses dari hulu ke hilir, mulai dari pemilihan ikan segar, penggilingan daging, teknik pengadonan dengan tapioka, hingga proses penggorengan.

Antusiasme peserta terlihat tinggi pada sesi diskusi. Salah satu poin menarik yang dibahas adalah teknis resep. Dijelaskan bahwa takaran penggunaan ikan payus dan udang relatif sama, jika menggunakan ikan bandeng, komposisi daging ikan harus lebih banyak untuk mendapatkan rasa yang optimal.

pembuatan kerupuk

Selain itu, narasumber juga membagikan tips anti-gagal dalam pembuatan kerupuk, seperti pentingnya menggunakan tepung tapioka putih berkualitas, durasi pengukusan yang tepat, serta proses pengeringan yang maksimal.

Diharapkan setelah ada kegiatan ini para keluarga nelayan dapat meningkatkan pendapatan sehingga perekonomian tetap stabil. (PUR)