Malang, GESAHKITA – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur melengkapi sarana prasarana pendukung Bus Trans Jatim. Setelah memasang rambu pemberhentian bus, Dishub kini memasang shelter atau tempat tunggu bus. Sementara ini, tercatat enam shelter yang telah dipasang.

Manajemen dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPKOM) Dishub Provinsi Jawa Timur, Cito Eko Yuli Saputro, mengatakan salah satu shelter yang sudah terpasang berada di Jalan Basuki Rahmat, tepatnya di depan kantor Telkom. Kemudian, satu shelter lain berada di depan UIN Maliki, Jalan Gajayana.

- Advertisement -

“Lainnya tersebar di rute yang dilintasi bus di Kabupaten Malang dan Kota Batu,” ujar Cito, kemarin.

Selain itu, Cito juga menyebutkan bahwa kerangka shelter sebenarnya sudah dibuat di sebuah workshop.

Total shelter yang tersedia adalah 14 unit untuk Kota Malang, tiga unit untuk Kabupaten Malang, dan delapan unit untuk Kota Batu. Namun, pemasangannya dilakukan secara bertahap.

“Kami juga masih wait and see. Kalau semua dipasang langsung, khawatirnya ada penolakan dari masyarakat,” lanjut Cito.

Meskipun demikian, pihaknya menjamin pemasangan seluruh shelter akan rampung tepat waktu, yakni 31 Desember mendatang, sesuai kontrak yang disepakati bersama pelaksana.

Hal serupa berlaku untuk pemasangan rambu pemberhentian bus. Total rambu yang dibuat mencapai 43 lokasi pemberhentian.

Per 2 Desember lalu, rambu yang belum terpasang tinggal sedikit. “Jumlahnya saya perkirakan tidak sampai 10 lokasi,” ucap Cito.

Cito juga mejelaskan beberapa titik yang belum dipasangi shelter, di antaranya di Jalan Danau Toba dan Stasiun Malang pintu timur, karena lokasinya masih bisa berubah. Di Jalan Danau Toba, rambu semula berada di depan Toko Beli Kopi, kemudian digeser ke depan kantor Pegadaian karena posisi sebelumnya dinilai rawan. Sementara untuk Stasiun Malang pintu timur, Dishub masih menunggu kesepakatan kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). (PUR)