GESAHKITA – Periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) selalu menjadi tantangan besar. Mobilitas masyarakat diprediksi akan meningkat tajam. Khusus untuk moda transportasi laut, angkanya cukup fantastis. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah merilis prediksinya.

Berdasarkan survei, sebanyak 2,62 juta orang akan menggunakan kapal laut. Jumlah ini tentu sangat besar. Angka ini memerlukan kesiapsiagaan luar biasa. Kesiapsiagaan ini mencakup semua aspek layanan.

- Advertisement -

Keselamatan: Harga Mati yang Dipertaruhkan

Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, memastikan prioritas utama. Menurutnya, keselamatan adalah hal yang tidak bisa ditawar. Keselamatan adalah “harga mati,” kata Dudy. Pemerintah harus menyiagakan unit pelaksana 24 jam.

Unit siaga ini penting fungsinya. Unit ini bertugas memantau cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem meliputi gelombang tinggi dan angin kencang. Hujan dengan intensitas tinggi juga dipantau. Tentu saja, pemantauan ini krusial.

Sebab, keselamatan yang terbaik adalah keselamatan yang tidak disadari. Maksudnya, tidak ada insiden yang terjadi sama sekali. Pernyataan ini sangat tegas. Oleh karena itu, implementasinya harus sama tegasnya.

Dudy menekankan pentingnya mitigasi kecelakaan. Kecelakaan laut sering kali berakibat fatal. Ia merujuk pada insiden KMP Tunu Pratama Jaya. Kapal itu tenggelam di Selat Bali beberapa waktu lalu.

Selain itu, ada juga kebakaran KM Barcelona VA. Kebakaran terjadi di perairan Talise. Maka dari itu, evaluasi menyeluruh harus dilakukan. Evaluasi ini harus dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Laut.

Memperketat Pengawasan Kelautan Kapal

Keselamatan pelayaran memerlukan langkah konkret. Langkah itu dimulai dari pemeriksaan kapal. Pemeriksaan kelaiklautan kapal harus diperketat. Jelas, ramp check harus dilakukan menyeluruh. Pengawasan terhadap kelebihan muatan juga penting.

Apabila kapal tidak memenuhi standar, dilarang berlayar. Aturan ini harus ditegakkan tanpa kompromi. Informasi cuaca ekstrem harus disebarkan cepat. Informasi itu harus sampai kepada seluruh pelayar.

Selain itu, kesiapsiagaan SAR harus dioptimalkan. Keamanan pelayaran juga harus ditingkatkan. Oleh karena itu, semua jajaran harus bekerja sama. Kerja sama ini demi menjamin perjalanan jutaan orang.

Meskipun ini tugas berat, ini adalah kewajiban negara. Maka dari itu, Kemenhub harus memastikan semua sistem berfungsi. Sistem navigasi dan komunikasi harus prima.

Inovasi Layanan MaritimHUB

Kemenhub telah melakukan inovasi penting. Ditjen Perhubungan Laut membangun MaritimHUB. Ini adalah layanan cepat dan terpadu. Layanan ini bersifat lintas direktorat. Contohnya adalah persetujuan kerja keruk pelabuhan.

Selain itu, ada pemberian tanda UN-Mark. Tanda ini untuk pengelolaan barang berbahaya. Sertifikat SBNP juga dilayani melalui MaritimHUB. SBNP adalah Sarana Bantu Navigasi Pelayaran.

Tidak hanya itu, MaritimHUB juga melayani registrasi fasilitas. Termasuk Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP). Pengujian pertama BTKP juga dilayani. BTKP adalah Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran.

Layanan ini menjadi perangkat penting. Perangkat ini menciptakan layanan publik yang efektif. Layanan juga menjadi lebih transparan. Maka dari itu, MaritimHUB adalah wajah baru pelayanan publik.

Transisi Tugas ASDP: Tantangan Baru

Di samping fokus keselamatan, ada tantangan organisasi. Ditjen Perhubungan Laut memasuki fase transisi. Mereka mengemban tugas baru. Tugas itu adalah Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP).

Tugas ASDP beralih secara bertahap. Sebelumnya tugas ini di bawah Perhubungan Darat. Oleh sebab itu, transisi ini perlu diatur baik. Ini adalah perubahan besar dalam struktur organisasi.

Dudy berharap seluruh jajaran mampu beradaptasi. Mereka harus menjalankan transisi dengan penuh tanggung jawab. Selain itu, mereka harus responsif terhadap dinamika lapangan.

Meskipun transisi ini menantang, ini juga peluang. Peluang untuk mengintegrasikan layanan laut dan penyeberangan. Jelas, integrasi ini dapat meningkatkan efisiensi.

Oleh karena itu, kesiapan SDM harus menjadi prioritas. SDM harus dilatih untuk tugas baru ini. Dengan demikian, pelayanan kepada 2,62 juta pengguna jasa bisa maksimal.

Prediksi 2,62 juta pengguna laut adalah angka serius. Angka itu menuntut kinerja terbaik Kemenhub. Keselamatan adalah fondasi utama. Namun, layanan yang efektif dan transparan adalah cerminan kita.

Maka dari itu, langkah-langkah yang diambil sudah tepat. Penekanan pada ramp check sangat krusial. Inovasi MaritimHUB juga patut diapresiasi. Selain itu, transisi tugas ASDP harus sukses.

Sesungguhnya, masyarakat menaruh harapan besar. Mereka ingin perjalanan Nataru berjalan lancar. Mereka ingin sampai tujuan dengan selamat. Oleh karena itu, semua elemen harus bekerja keras. (RED)