Surabaya, GESAHKITA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) meraih dua penghargaan tingkat nasional pada Naker Award 2025, yakni Pembina Produktivitas dan Terbaik Pertama Kinerja Pengawasan Ketenagakerjaan.
“Alhamdulillah, Jatim kembali meraih penghargaan di bidang ketenagakerjaan. Insyaallah Jatim konsisten menciptakan iklim usaha kondusif, aman dan produktif. Ini jadi motivasi semua pihak, lebih produktif dan berdaya saing,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan di Surabaya, Selasa (09/12/2025).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur Sigit Priyanto menerima penghargaan mewakili Gubernur Jatim, yang diserahkan di Balai Kartini, Jakarta Selatan pada Senin (8/12/2025).
Penghargaan Pembina Produktivitas menjadi capaian ketiga bagi Gubernur Khofifah sebagai bukti konsistensi menciptakan iklim usaha kondusif, aman, dan produktif.
Lima perusahaan Jawa Timur juga meraih Penghargaan Produktivitas Paramakarya 2025 berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 414 Tahun 2025. Kelimanya meliputi PT Amerta Indah Otsuka, PT Dok Pantai Lamongan, PT POMI–Paiton Operation & Maintenance Indonesia, PT Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia (YEMI), dan PT Yamaha Musical Products Indonesia (YMPI).

Jatim Penuhi Indikator Pengawasan Ketenagakerjaan
Sementara, Jatim meraih penghargaan untuk Kinerja Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan karena memenuhi berbagai indikator nasional, mulai penyusunan Rencana Kerja Unit (RKU), Indeks Pengawasan Ketenagakerjaan, hingga pemenuhan kebutuhan jabatan fungsional dan peningkatan kompetensinya.
Jatim memenuhi indikator penilaian kinerja 360 derajat bagi pejabat fungsional, persentase tindak lanjut kasus dugaan pelanggaran ketenagakerjaan, serta pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), di mana Gubernur Khofifah menerima penghargaan pembina K3 terbaik lebih dari 5 tahun berturut-turut.
Selain itu, Juri Penghargaan menilai Jawa Timur memberikan dukungan maksimal terhadap program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS (P2 HIV/AIDS) di tempat kerja, dan (mereka) melaporkan hasil pengawasan ketenagakerjaan tepat waktu.
Melalui penghargaan ini, Gubernur Khofifah mengajak seluruh pihak meningkatkan produktivitas melalui filosofi Jatim BISA—Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif—yang ia sebut relevan bagi birokrasi maupun dunia industri untuk menghadapi dinamika global.
Penghargaan tersebut menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperkuat perlindungan ketenagakerjaan, meningkatkan kesejahteraan pekerja, serta mendorong produktivitas perusahaan.
Pemerintah provinsi juga memastikan program pembinaan terus diperkuat, terutama dalam peningkatan efisiensi, inovasi, dan kualitas sumber daya manusia. (PUR)










