Aceh, GESAHKITA – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem, secara resmi menetapkan perpanjangan status keadaan tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Aceh hingga dua pekan ke depan.
Perpanjangan ini didasarkan pada meluasnya dampak bencana yang masih membutuhkan penanganan intensif.
“Saya Gubernur Aceh dengan ini menyatakan perpanjangan status keadaan tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Aceh 2025,” kata Mualem dalam keterangan pers di Banda Aceh, Rabu malam.
Penetapan status tanggap darurat bencana ini akan berlangsung selama 14 hari, terhitung sejak 12 Desember hingga 25 Desember 2025. Status ini dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan.
Data Korban dan Kerusakan Fasilitas
Menurut laporan Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh hingga malam ini, dampak bencana hidrometeorologi di Aceh telah menyebabkan kerugian signifikan:
1. Korban Jiwa dan Pengungsian
-
Total Terdampak: 1.951.426 jiwa dari 3.678 desa.
-
Masih Mengungsi: 817.742 jiwa di 2.186 lokasi.
-
Meninggal Dunia: 407 orang.
-
Hilang: 31 orang.
-
Luka Berat: 479 orang.
-
Luka Ringan: 3.845 orang.
2. Kerusakan Fasilitas dan Harta Benda
Kerugian harta benda dan kerusakan fasilitas umum tercatat sangat besar:
| Kategori Kerusakan | Jumlah |
| Rumah Rusak | 157.318 unit |
| Lahan Persawahan | 89.206 hektare |
| Perkebunan | 14.725 hektare |
| Jalan Rusak | 461 titik |
| Jembatan Rusak | 332 titik |
| Perkantoran | 259 unit |
| Tempat Ibadah | 207 unit |
| Sekolah | 266 unit |
| RS/Puskesmas | 132 unit |
| Pondok Pesantren | 15 unit |
Fokus Penanganan Selama Perpanjangan Status
Mualem menyatakan bahwa kondisi bencana saat ini masih membutuhkan penanganan intensif, terpadu, terintegrasi, dan terkoordinasi. Fokus penanganan selama masa perpanjangan status tanggap darurat adalah:
- Evakuasi dan distribusi logistik.
- Penanganan kerusakan jalan dan jembatan (konektivitas).
- Penanganan kerusakan sarana pelayanan kesehatan, pendidikan, dan keagamaan, serta fasilitas sosial lainnya.
“Jadi pada prinsipnya kita sudah survei ke lapangan maka perlu kita perpanjang dua minggu, untuk rehabilitasi infrastruktur,” pungkas Mualem.










