Sidoarjo, GESAHKITA – Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, secara resmi memulai pembangunan kembali.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Nasional Penataan Pembangunan Pesantren, Muhaimin Iskandar, memimpin prosesi groundbreaking.

- Advertisement -

Pemerintah membangun proyeksi lokasi gedung baru Ponpes Al-Khoziny di atas lahan seluas 4.157 meter persegi, yang terletak di Jalan Siwalan Panji II, Buduran, Sidoarjo, dan berjarak tidak jauh dari komplek pesantren lama.

“Alhamdulillah, hari ini saya dan seluruh lintas kementerian di dalam satuan tugas rekonstruksi pesantren ada, PU, Kementerian Agama, ATR/BPN, pemerintah daerah, ada bupati memulai groundbreaking Pesantren Al-Khoziny,” ucap Cak Imin, Kamis (11/12/2025).

Selain itu, Cak Imin juga menegaskan, proyek pembangunan ulang pesantren yang ambruk pada September 2025 dan mengakibatkan 63 santri tewas ini akan menghabiskan anggaran sebesar Rp125.314.778.000.

Seluruh proses pembangunan ditanggung sepenuhnya oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2025–2026.

“Iya, pembangunan ulang Al-Khoziny menggunakan APBN. Ada di situ tadi, Rp125 miliar,” tegasnya.

Rencananya, bangunan baru pesantren ini akan terdiri atas lima lantai yang berfungsi sebagai asrama dan tempat pendidikan. Selain itu, rencananya akan dibangun pula masjid yang memiliki empat lantai.

Kontraktor melalui penunjukkan langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memprediksi seluruh proses pembangunan akan rampung pada Juni 2026 mendatang.

Cak Imin memastikan pemerintah telah memenuhi berbagai legalitas persyaratan yang dibutuhkan. Baik Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).

Momentum Evaluasi Keselamatan Pesantren

Lebih lanjut, Cak Imin menegaskan groundbreaking tersebut bukan sekadar seremoni belaka. Ia berharap pemerintah dan pengasuh lembaga-lembaga pendidikan, khususnya pesantren di seluruh tanah air, dapat menjadikan momentum itu sebagai alarm.

“Ini menjadi momentum kita untuk muhasabah, evaluasi, kegotongroyongan, dan kebersamaan dalam upaya mewujudkan sistem pendidikan yang utuh, menyeluruh, termasuk menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai buat para santri-santri kita,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan perhatian penuh Presiden Prabowo Subianto terhadap peristiwa ambruknya gedung pesantren Al-Khoziny.

“Ketika musibah terjadi, Pak Presiden Prabowo memerintahkan kepada saya segera lakukan langkah-langkah cepat dan efektif buat mengantisipasi pesantren-pesantren kita, buat upaya agar seluruh kesalahan dan kekurangan masa lalu tidak terulang. Termasuk khususnya Al-Khoziny yang begitu menjadi perhatian,” katanya.

Pengasuh Pesantren Al-Khoziny, KH Abdus Salam Mujib, menghaturkan terima kasih atas perhatian dan komitmen pemerintah, serta mendoakan agar pemerintah mendapatkan pertolongan Tuhan dalam menghadapi dampak bencana yang sedang terjadi di berbagai belahan Indonesia. (PUR)