GESAHKITA – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memastikan kesiapan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara. Kesiapan ini meliputi penguatan keselamatan, layanan kapal, infrastruktur dermaga, serta koordinasi lintas instansi terpadu.

Menhub melakukan peninjauan langsung di Pelabuhan Ajibata di Kabupaten Toba, salah satu simpul transportasi utama di kawasan tersebut.

- Advertisement -

“Toba merupakan salah satu tempat yang pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru cukup ramai penggunaan atau pemanfaatan jalur lintas penyeberangan di mana ada sekitar 357 kapal pada wilayah kerja ini,” kata Menhub dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (11/12/2025).

Hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan memperkirakan akan terjadi pergerakan menuju Sumatera Utara sebesar 4,63 persen, atau sekitar 5,53 juta pergerakan pada masa Nataru 2025/2026. Angka ini menjadikan Sumatera Utara berpotensi menjadi salah satu tujuan favorit pada perayaan akhir tahun.

“Sehingga untuk memastikan kesiapan simpul transportasi ini, kami meninjau Pelabuhan Ajibata,” ujarnya.

Prioritas Keselamatan Pelayaran

Menhub telah menginstruksikan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (KSOPP) Danau Toba untuk bersinergi dengan pemangku kepentingan lain dalam mempersiapkan sarana dan prasarana transportasi penyeberangan.

KSOPP Danau Toba sendiri membawahi 10 pelabuhan penyeberangan yang beroperasi, termasuk Ajibata, Tomok, Balige, dan Tigaras.

Dudy Purwagandhi menegaskan pentingnya beberapa aspek untuk memastikan keselamatan dan mencapai target zero accident dan zero fatality:

  1. Ramp Check dan Muatan: Pentingnya ramp check, pengawasan ketat terhadap jumlah muatan, serta kesiapan awak kapal, guna memastikan seluruh kapal di Danau Toba laik berlayar dan beroperasi sesuai kapasitas aman optimal.

  2. Kondisi Awak Kapal: Menhub berpesan agar kondisi fisik awak kapal menjadi perhatian serius. Awak kapal yang kelelahan dapat mengurangi konsentrasi saat bertugas.

  3. Informasi Cuaca: Informasi tentang kondisi cuaca harus disampaikan langsung kepada operator dan masyarakat. “Jangan memberikan kesempatan kepada operator untuk memaksakan diri berlayar apabila kondisi cuaca tidak memungkinkan,” tegasnya.

Menhub juga menekankan pentingnya memberikan penjelasan yang baik kepada masyarakat mengenai kondisi cuaca dan perlunya penundaan atau pembatalan keberangkatan, agar masyarakat dapat memahaminya.

Setelah berkoordinasi dengan pihak terkait, Menhub menyerahkan life jacket kepada awak kapal tradisional di Danau Toba dan meninjau KMP Pora-Pora.