GESAHKITA – Danantara Indonesia bersama Badan Pengelola (BP) BUMN meninjau langsung progres pembangunan hunian sementara (huntara) bagi korban banjir di Aceh Tamiang, Rabu (31/12/2025).
Langkah ini bertujuan memastikan seluruh proses konstruksi memenuhi standar kualitas dan selesai tepat waktu sebelum masa transisi berakhir.
Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia sekaligus Kepala BP BUMN, Dony Oskaria, turun langsung ke lokasi pembangunan di lahan milik PTPN.
Ia menegaskan bahwa proyek ini merupakan bentuk komitmen negara dalam menyediakan tempat tinggal layak bagi pengungsi.
“Kami terus memacu percepatan pembangunan huntara ini. Kami ingin memastikan warga terdampak segera mendapatkan tempat tinggal yang layak, aman, dan nyaman,” ujar Dony dalam keterangan resminya di Banda Aceh.
Target 15.000 Unit dan Teknologi Modular
Proyek di Aceh Tamiang ini merupakan bagian dari target ambisius Danantara Indonesia dan BUMN untuk membangun total 15.000 unit huntara di tiga wilayah terdampak bencana, yakni:
-
Aceh
-
Sumatra Utara
-
Sumatra Barat
Hingga saat ini, kolaborasi tujuh BUMN Karya telah berhasil mendirikan ratusan unit menggunakan teknologi desain modular.
Metode ini memungkinkan tim di lapangan bekerja lebih cepat dalam merakit unit bangunan tanpa mengurangi kekokohan struktur huntara tersebut.
Dony menjelaskan bahwa pemerintah merancang kompleks huntara ini sebagai kawasan terpadu.
Kompleks tersebut mencakup berbagai fasilitas sosial dan umum untuk mendukung aktivitas harian warga, seperti:
-
Kamar mandi (MCK) yang memadai.
-
Dapur umum.
-
Mushala.
Keberlangsungan operasional di lokasi juga melibatkan sinergi lintas sektoral BUMN. PLN menjamin kestabilan pasokan listrik, sementara Telkom menyediakan dukungan konektivitas komunikasi.
Selain itu, perbankan yang tergabung dalam Himbara mengucurkan dukungan pendanaan strategis guna memastikan seluruh fasilitas umum berfungsi optimal bagi para penyintas.










