Berita hari ini, Situs terpercaya dan terupdate yang menyajikan informasi kabar harian terbaru dan terkini indonesia.
Indeks
selamat natal dan tahun baru hut ri

Tak Bisa Berenang, Pelajar SMP I Muaradua Kisam Terseret Arus Sungai Sake

Tak Bisa Berenang, Pelajar SMP I Muaradua Kisam Terseret Arus Sungai Sake

MUARADUA, GESAHKITA COM– Windi (14), salah satu warga Desa Sukaraja Kecamatan Muaradua Kisam OKU Selatan, (OKUS) Sumatera Selatan (Sumsel) meninggal dunia setelah terseret arus deras Sungai Sake (Sungai Saka) di desa itu, Rabu (20 Juli 2022).

Kebiasaan Mandi di Sungai
Menurut informasi warga desa, korban yang tercatat siswi SMP Negeri 1 Muaradua Kisam OKUS ini merupakan putri dari Misgianto, warga Desa Sukaraja Kecamatan Muaradua Kisam Kabupaten OKUS.

Muspan Hayadi, SH, Staf Kecamatan Muaradua Kisam, yang berada di lokasi kejadian menjelaskan, peristiwa ini bermula dari kebiasaan sebagian anak-anak di desa yang mandi di sungai.

Kepada KabarSumatera.Com, melalui WA recorder, Muspan menjelaskan pada Hari Rabu (20 Juli 2022), sekitar pukul 10.30 WIB, sejumlah anak-anak di Desa Sukaraja mandi di Sungai Sake, yang jaraknya tak jauh dari Desa Sukaraja.

Mandi di Sungai Sake (Saka)
“Kejadiannya sekitar pukul 10.30 WIB. Beberapa gadis kecil dari dusun mandi di Sungai Sake. Ada yang anak SD, dan Windi yang jadi korban ini kelas SMP,” ujar Muspan, alumnus Universitas Muhammadiyah Palembang ini, Rabu (20 Juli 2022).

Menurut Muspan, sebelum korban terseret arus sungai, anak-anak sudah selesai mandi. Namun, Lepa (9 thn), tak sengaja tiba-tiba terpeleset dan tercebur kembali ke sungai. Melihat itu, Widya (9 thn) dan korban seketika ikut menceburkan diri kembali ke sungai. Tujuan Widya dan korban hendak hendak menolong Lepa.

Windi Tak Bisa Berenang
Namun, Widya hanya berhasil menolong Lepa. Sementara korban masih berada di arus sungai. Diketahui, ternyata korban memang tidak bisa berenang.

“Lepa sudah berhasil ditolong, tapi Windi masih tertinggal di permukaan air. Ternyata, Windi tidak bisa berenang. Akhirnya, Windi terseret arus dan hilang,” ujar Muspan.

Sungai Sake, menurut Muspan kali itu kondisi arusnya memang sedang deras. Sebab sebelumnya curah hujan di kecamatan itu cukup tinggi. Sehiingga air Sungai Sake genangannya lumayan besar dan buthek (keruh).

“Arus sungai saat itu sedang buthek dan banjir, jadi memang agak deras arusnya,” ujar mantan Sekretaris Desa Sukaraja ini.

Ditemukan Setelah 4 Jam
Jenazah korban baru ditemukan Frans, salah satu warga Desa Penantian Kecamatan Muaradua Kisam 4 jam kemudian, sekitar 350 meter dari Sungai Sake.

Mendengar kabar itu, warga desa setempat ikut mendatangi lokasi korban ditemukan, dan dibawa ke rumah duka. Korban dimakamkan pihak keluarga pada Kamis (21 Juli 2002) pagi.

Dilansir sejumlah media di OKU Selatan, Camat Muaradua Kisam, Adi Ismul Mubarak membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurut Adi, korban baru diketahui hanyut setelah teman korban mengabarkan kepada keluarganya. Setelah itu, warga mencari korban dengan menyisir sungai.

“Mendapat kabar itu, keluarga korban lantas melapor ke perangkat desa. Setelah menerima laporan, pencarian dilakukan dengan melibatkan sejumlah warga untuk membantu pencarian,” ujar Adi.(Dedi)

 

Tinggalkan Balasan