Berita hari ini, Situs terpercaya dan terupdate yang menyajikan informasi kabar harian terbaru dan terkini indonesia.
Indeks
hut ri hut ri grand fondo
News  

Ini Tanggapan Kgs Achmad Faqowini Terkait Tanggapan Money Politic

Palembang – Menjelang Pemilu berbagai cara dilakukan oleh Partai Politik ataupun kontestan yang akan maju dalam pesta demokrasi 5 tahunan Indonesia dalam memilih pemimpin.

 

Tujuan dari para kontestan tersebut bukan lain dan tak bukan untuk meraih simpatik serta dukungan dari masyarakat pada hari pencoblosan nanti, adapun cara – cara yang dilakukan  memang tidak melanggar hukum ataupun memang bermanfaat bagi masyarakat.

 

Layaknya sebuah kompetisi pasti ada saja pihak yang berusaha menang dengan jalan – jalan kecurangan atau bahkan melanggar hukum, dan menimbulkan kerugian bagi banyak pihak.

 

Pasca reformasi tahun 1998 Indonesia mengalami banyak perubahan, termasuk sistim Pemilihan Umum (Pemilu) yang dulunya melalui perwakilan saat ini berubah menjadi langsung, namun sayangnya justru saat ini sistim ini disalahgunakan untuk melakukan kecurangan di Pemilu.

Kgs Achmad Faqowini Caleg DPRD Kota Palembang Dapil l, Saat Berbincang Dengan Generasi Milenial

Salah cara yang saat ini sudah menjadi tradisi disetiap pemilu adalah Money Politic (Politik Uang), dimana ini merupakan pelanggaran berat dalam pemilu di Indonesia, dampak buruk dari politik uang adalah lahirnya pemimpin – pemimpin yang tak memiliki kompetensi dalam mengemban aspirasi masyarakat nantinya.

 

Lalu bagaimanakah sudut pandang seorang Kgs Achmad Faqowini  Calon Anggota (Caleg) DPRD kota Palembang dari Dapil l terkait kegiatan money politik di setiap Pemilu.

 

” Jika berbicara tentang Pemilu pastinya kita akan melihat dan merasakan dinamika pesta demokrasi tersebut, dimana calon – calon pemimpin ini mulai menaburkan visi dan misi sebagai salah satu uji kelayakan secara tidak langsung dihadapan masyarakat”, kata Kgs Achmad Faqowini, Rabu (20/12/2023)

 

Dilanjutkannya, Untuk menang dalam sebuah kompetisi hal itu sangat wajar dilakukan, meski terkadang visi dan misi tersebut hanya akan menjadi janji – janji politik yang membuat masyarakat kecewa.

 

Dalam kesempatan ini pria yang akrab disapa Kak Kowi mengatakan dari rasa kecewa akibat oknum – oknum yang diharapkan mampu memberikan kehidupan lebih baik justru memberikan janji palsu melahirkan ingatan yang kurang baik bagi masyarakat.

 

” Lahirnya kecurangan – kecurangan termasuk politik uang imbas dari rasa kekecewaan yang begitu besar di kehidupan sosial masyarakat, sehingga melahirkan politik balasa dendam ataupun pemanfaatan dan ternyata menimbulkan celah baru kecurangan dalam Pemilu”, ungkapnya

 

Menurutnya (Kak Kowi), Lahirnya politik uang di Indonesia selain lahir dari rasa kecewa yang besar, juga disebabkan beberapa hal yaitu lemahnya pengawasan dari pihak penyelenggara dalam mengawasi jalannya Pemilu tersebut.

 

Mengakhiri obrolannya Kgs Achmad Faqowini yang juga wakil sekertaris DPD PAN kota Palembang, mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menjadi pemilih cerdas dan bijaksan dalam memberikan hak suaranya, dan berani menolak politik uang.

 

” Pastinya kami mengimbau agar dalam pemilihan nanti masyarakat menjadi pemilih cerdas dan bijaksana dan berani menolak politik uang, itu semua masa depan Indonesia yang lebih baik”, tutup Kgs Achmad Faqowini (Irfan)