Berita hari ini, Situs terpercaya dan terupdate yang menyajikan informasi kabar harian terbaru dan terkini indonesia.
Indeks
selamat natal dan tahun baru hut ri

Kelangkaan Gas Elpigi 3 Kg Kec Buay Sandang Aji Oku Selatan Berujung Harga Eceran Naik Hingga Dugaan Pengurangan Volume

Kelangkaan Gas Elpigi 3 Kg Kec Buay Sandang Aji Oku Selatan Berujung Harga Eceran Naik Hingga Dugaan Pengurangan Volume

MUARADUA, GESAHKITA COM—Kelangkaan Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kilogram (KG) dalam kurun waktu beberapa pekan belakangan menimbulkan tanda Tanya di masyarakat kab Oku Selatan khususnya di Kec Buay Sandang Aji.

Seperti hal nya yang disampaikan oleh salah seorang warga, Agus (45) berhasil ditemui awak media yang mengungkapkan bahwa sebelum terjadi kelangkaan gas LPG 3 kg harga normal per tabung 3 kg tersebut di wilayah nya itu  yakni seharga Rp. 18.000.

Namun pekan belakang, gas LPG 3 kg  yang mana biasa digunakan masyarakat dibawah garis kemiskinan ini atau barang subsidi pemerintah ini, kini harga nya mencapai Rp.25.000 bahkan sempat menyentuh harga Rp.30.000.

Bukan hanya itu, mirisnya lagi selain harga akibat kelangkaan gas LPG 3 kg juga berdampak pada dugaan pengurangan volume ukuran tabung gas LPG 3 kg yang diduga kurang dari ukuran 3 kg.

Ditanya ke Agus bagaimana dirinya mengetahui jika terjadi dugaan pengurangan Volume tersebut sehingga berani menyimpulkan terjadi kekurangan volume.

foto istimewah

Kata Agus menuturkan bahwa dirinya mengetahui dengan membandingkan dengan cara menimbang  gas kosong yang rata rata seberat 5 kg saat kosong.

“Berarti jika penuh kita asumsikan menjadi delapan kg, la fakta nya ini kurang dari delapan kg, “ucap Agus seraya menunjukan timbangan.

Terpisah awak media berusaha mengkonfirmasi akan persoalan tersebut ke tempat pihak pengisian gas LPG 3 kg melalui pesan whatsapp ke nomor 0813-xxxx-xxxx. Namun pesan tidak dijawab bahkan nomor awak media diblok alias tidak bisa untuk mengkonfirmasi.

Kemudian juga Pemkab Oku Selatan, melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan akan persoalan tersebut belum bisa dikonfirmasi.(dd)