Pilwako Palembang 2024 Ditengah Bayang Banjir, Ada Pelibatan Alam Minta Dibaca Pemilih Kota Palembang
PALEMBANG, GESAHKITA COM—Hiruk pikuk masa kampanye dalam Pilwako 2024 hampir mendekati masa tenang dan para Timses, Tim Pemenangan masing masing Paslon dinilai sudah maksimal bekerja dengan sosialisasi program visi dan misi Paslon yang mereka jagokan untuk memimpin Kota Palembang 5 tahun kedepan.
Semua kembali ke masyarakat la yang mana yang terbaik untuk dipilih tentunya dengan berbagai macam indikator dan pertimbangan berdasarkan pengetahuan, pengalaman, selera, pengaruh, mungkin ada juga faktor balas jasa termasuk iming iming dan lain sebagai nya.
“Masyarakat tidak boleh melupakan isyarat alam di luar alam manusia yang juga sebenarnya bagian dari kita kita ini,”kata Arjeli yang merupakan pengamat media Sumsel sempat dibincangi media ini.
Hal tersebut ia ucapkan dalam memperhatikan suasana alam seputar Kota Palembang jelang masa tenang, yang bersesuaian juga hujan hampir saban hari terus mengguyur Kota Palembang dalam pekan belakangan ini.
Kata Arjeli, alam memberi tanda tanda bahwa isu banjir yang menjadi persoalan di masyarakat juga diangkat menjadi persoalan utama di kota Palembang yang harus segera dicarikan Solusinya bagi pemimpin Palembang produk Pilwako 2024 ini.
“Ini bakal jadi nestapa bagi Paslon yang terafiliasi dengan Wako dan wawako Palembang sebelumnya sebab persoalan banjir yang dibutuhkan masyarakat solusi yang nyata, bukan cuma bersua foto mendatangi warga saat terkena bencana banjir,” kata dia.
Korban, sambung Arjeli sudah banyak yang berjatuhan, warga makin tidak nyaman dan tidak aman dengan keadaan ini, Pemkot pun baru ini terkena somasi dan kalah oleh kawan kawan aktivis di PTUN.
“Jadi jika masyarakat benar benar melek dan mampu membaca alam sebenarnya akan terbuka lebar jalan bahwa Paslon dengan Era Baru, (orang baru, red) yang akan membawa Palembang Maju, yang memiliki akses, tekad kuat dan program yang terukur untuk kemajuan Palembang termasuk persoalan banjir ini,” tambahnya.
Meski begitu, Arjeli menyerahkan kepada masyarakat Palembang la, dan hanya bisa mengingatkan bahwa sejauh ini, alam juga bisa menjadi sumber tanda tanda yang mampu menyampaikan kebenaran dan benar adanya, banjir sepertinya tidak pernah diurus selama 10 tahun belakangan.(Fan)