selamat natal dan tahun baru pelantikan bupati
News  

Penuturan Kekecewaan Seorang Ayah Atas Dugaan Penganiayaan Dialami Putranya Oleh Oknum Anggota Polsek Sungai Lilin

Foto ilustrasi

Penuturan Kekecewaan Seorang Ayah Atas Dugaan Penganiayaan Dialami Putranya Oleh Oknum Anggota Polsek Sungai Lilin

SEKAYU, GESAHKITA COM—-Kekerasan dan kesemenaan ternyata masih bisa terjadi meski di era peradaban modern yang mana negara seharus secara serius melindungi segenap bangsa dan warga negara nya seperti telah ditetapkan Konstitusi, aturan dan Undang Undang yang ada, namun jika pihak yang diamanatkan sebagai wakil negara untuk menjunjung tinggi suprimasi hukum itu tidak diawasi maka celah kelalaian akan menjadi pemadangan keseharian di depan mata kita.

Kesemenaan itu adalah apa yang saat ini dirasakan oleh Heri Kusnaidi (54) Warga Desa Peninggalan, Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Heri merupakan seorang ayah bagi R (17) yang baru menginjak kelas XI SMA yang mendapati bahwa salah satu putra nya itu diduga telah diperlakukan semena mena dan diduga telah mengalami penganiayaan oleh oknum anggota Polsek Sungai Lilin, Sabtu, (15/02/2025).

Selaku rakyat jelata, Heri mengungkapkan kekecewaan dan rasa sakit hatinya, bahwa putra nya itu (R) mengalami pecah bibir akibat dari hukuman fisik, yakni ketika (R) bersama 3 orang teman nya disangkakan telah ikut ikutan dalam aksi balap liar di lokasi sepanjang jalan Palembang- Jambi sekitar Desa Sri Gunung Kecamatan Sungai Lilin Kab Muba.

Heri menuturkan cerita berawal bahwa pada Sabtu Malam, (15/02/2025), Putra nya bersama teman teman nya mengendarai 2 (Dua) Sepeda Motor dari Desa Sri Gunung, selepas berkunjung ke tempat Kost teman sekolah nya di desa tersebut, lalu hendak pulang ke desa nya (Desa Peninggalan) yang berjarak sekitar lebih kurang 25 Kilometer dari Desa Sri Gunung.

Setibanya di SPBU Simpang C2 (Simpang Desa Dawas), mereka sepakat untuk berhenti selain menambah bahan bakar dan buang air kecil, kemudian mereka beristirahat seraya duduk di bangku di lokasi halaman SPBU, sekitar pukul 11:30 WIB, Sabtu Malam, (15/02/2025) .

“Kemudian anggota dari Polsek Sungai Lilin menghampiri mereka dan mengatakan bahwa mereka yang telah ikut balap liar, lalu anak saya bersama teman teman mengelak tuduhan itu. Namun mereka menerima tamparan di bagian muka lalu menuruti perintah Oknum Anggota ketika mereka disuruh push-up di tempat itu, “kata Heri.

“Salah satu oknum, sambung Heri, saat putra saya dalam posisi push-up, kemudian mereka disuruh mencium tanah, seorang oknum anggota menginjakan kaki nya ke kepala Putra saya, lalu terbentur lah bagian muka anak saya ke lantai Aspal SPBU itu dan pecah bibirnya, masih beruntung gigi nya tidak rontok,”ujar Heri dalam penuturan nya ini.

Heri menjelaskan Putra nya dilepas dan pulang malam itu juga, namun sepeda motor milik putran nya dan teman nya di Polsek Sungai Lilin.

Keesokan hari nya, Minggu (16/02/2025) Heri mendatangi Mapolsek Sungai Lilin berusaha menemui Kapolsek namun tidak ada di tempat.

Dengan rasa kecewa dan sakit hati yang mendalam atas apa yang dialami putra nya itu Heri telah merencanakan akan melaporkan peristiwa yang ia rasa tidak adil ini ke Propam Polda Sumsel.

Sementara itu, Kapolsek Sungai Lilin hingga berita ini terbit masih belum bisa dikonfirmasi.(Tim)