Palembang, GESAHKITA – Delegasi Undang Luak Johol, Negeri Sembilan, Malaysia, yang dipimpin Dato’ Johan Pahlawan Lela Perkasa Sitiawan Dato’ Haji Muhammed Bin Haji Abdullah, melakukan kunjungan kehormatan ke Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam, Jalan Sultan M. Mansur, Kecamatan IB II Palembang, Selasa (9/12/2025).

Rombongan turut didampingi Tok Puan Hajjah Faridah Hanom Binti Haji Jaffar, Dato’ Jenang Abu Bin Mohd Lop, Dato’ Raja Balang Hamzah Bin Limin, serta Pengarah Lembaga Muzium Negeri Sembilan, Encik Aziz Bin Mohd Gorip.

- Advertisement -

Kunjungan ini merupakan bagian dari program perbandingan adat antara Luak Johol dan Melayu Palembang.

Rombongan disambut Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo RM Fauwaz Diradja SH Mkn.

SMB IV didampingi beberapa pembakti di antaranya RM Rasyid Tohir, Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, Pangeran , Dato’ Pangeran Febri Irwansyah (Vebri Al Lintani), Dato’ Pangeran Suryo Dr Kemas Ari Panji Spd Msi, Pangeran Jayo Syarif Lukman, Pangeran Sastro Fir Azwar, Seniman Palembang Ali Goik , Putri Ayu Niago Levi Budhiarty, Putri Ayu Rita Purnamasari dan Putri Ayu Sastro Isnayanti Safrida, Raden Ayu Rahmaniah, Merry Hamraeny, S.Pd, M.M, Ketua Umum Forum Pariwisata dan Budaya (Forwida) Sumsel, Diah Kusuma Pertiwi, dosen UIN Raden Fatah Palembang Dr. Nyimas Umi Kalsum.

struktur adat di Luak Johol

Juru bicara delegasi, Dato’ Raja Balang Hamzah Bin Limin, menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas sambutan hangat Kesultanan Palembang.

Dalam ucapannya, beliau menekankan kedekatan hubungan budaya antara Negeri Sembilan dan Palembang sebagai rumpun Melayu yang memiliki akar sejarah dan adat yang sama.

Ia juga menjelaskan struktur adat di Luak Johol, termasuk kedudukan Datuk Undang sebagai pemerintah adat Luak Johol, peranan Tok Batin, serta prinsip-prinsip adat yang dijunjung masyarakat setempat.

Menurutnya, adat yang dianut masyarakat Luak Johol merupakan bagian dari adat pepatih yang menekankan musyawarah, mufakat, sopan santun.

Dia turut menyampaikan pantun dan perbilangan adat yang menggambarkan keharmonisan hubungan antara pemimpin adat dan masyarakat, serta pentingnya menjaga warisan budaya yang telah diamalkan turun-temurun.

Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran Delegasi Undang Luak Johol, Negeri Sembilan, Malaysia.

SMB IV menegaskan bahwa Palembang merupakan salah satu pusat budaya Melayu tertua di Nusantara.

“Palembang ini adalah ulu Melayu, tempat awal mula berkembangnya kebudayaan Melayu,” ujar SMB IV.

SMB IV menjelaskan bahwa Palembang memiliki warisan sejarah panjang, mulai dari masa Sriwijaya hingga Kesultanan Palembang Darussalam, yang menyimpan banyak manuskrip dan artefak penting.

SMB IV juga menyinggung perbedaan pola kolonisasi Inggris dan Belanda yang memengaruhi perkembangan budaya di Malaysia dan Indonesia.

Dia menambahkan bahwa Melayu Palembang dan Melayu Malaysia memiliki kesamaan hingga 80 persen, termasuk penggunaan huruf Jawi pada masa lalu.

“Kesultanan Palembang kini berupaya kembali mengembangkan Arab Melayu sebagai bagian dari pemeliharaan identitas budaya Melayu Islam di Palembang,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Dato’ Pangeran Febri Irwansyah (Vebri Al Lintani) turut memberikan pemaparan sejarah hubungan Palembang dengan rumpun Melayu lainnya.

Ia menuturkan kisah dari Sang Sapurba, Demang Lebar Daun, Sang Nila Utama, hingga Prameswara, yang menjadi penghubung genealogis antara Palembang dan Negeri Sembilan.

Beliau juga menjelaskan perkembangan kerajaan Palembang dari masa Sriwijaya, masa kekuasaan Majapahit, hingga berdirinya Kesultanan Palembang Darussalam yang mencapai masa kejayaan pada era Sultan Mahmud Badaruddin I dan Sultan Mahmud Badaruddin II.

Wilayah Melayu Palembang pada masa lalu menurutnya mencakup hampir seluruh Sumatera bagian selatan, dengan beragam suku dan dialek Melayu.

Dia juga menjelaskan gelar-gelar kehormatan di Palembang seperti Raden, Masagus, Kemas, dan Kiagus, yang merupakan bagian dari struktur sosial Kesultanan Palembang Darussalam.

Diakhir acara digelar pertukaran cinderamata dan pemasangan pin secara bergantian dan diakhiri dengan berpoto bersama. (AG)