GESAHKITA – PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PT PII melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) mendorong peningkatan kapasitas petani di Desa Curug, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

PT PII melakukan hal ini dengan penanaman bibit padi unggul guna menghasilkan beras sehat.

- Advertisement -

Perusahaan memberikan serangkaian pelatihan dan pendampingan kepada kelompok tani di Desa Curug.

Pelatihan ini dimulai dari pengenalan varietas padi Inpari, teknik pemupukan, penyemaian, pengendalian hama, hingga panen dan pengelolaan lahan dan tanah pascapanen untuk menjaga kualitas pH dan keberlanjutan pertanian.

“Yang coba kami kembangkan adalah ingin memberdayakan perekonomian desa melalui para petani. Oleh sebab itu, kami berbagi bibit unggul Inpari Nutrizinc ini yang juga punya peran lebih efektif untuk mengatasi stunting,” kata Plt Direktur Utama PT PII, Andre Permana, di Karawang, Selasa (09/12/2025).

Padi Inpari Nutrizinc merupakan varietas padi biofortifikasi berkandungan zinc tinggi yang dikenal memiliki manfaat signifikan dalam mendukung pertumbuhan anak serta membantu menurunkan risiko tengkes. Program budidaya varietas padi oleh PT PII tersebut telah berjalan sejak 2020.

Perusahaan pun berkomitmen untuk melanjutkan program dengan meningkatkan budidaya padi menggunakan bibit unggul Inpari pada 2026.

Ekonomi Desa
Penyerahkan bibit padi unggul secara simbolis kepada Kepala Desa Curug

Ciptakan Nilai Tambah Ekonomi Desa

Mewakili penerima manfaat, Kepala Desa Curug, Cece Hermawan, menyampaikan bahwa program tersebut tidak hanya membantu petani menghasilkan beras Nutrizinc, tetapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi melalui produk pertanian bernilai tinggi.

Seiring perkembangannya, para petani mulai membudidayakan varietas beras sehat sebagai inovasi baru.

Metode penanaman organik yang diperoleh melalui pelatihan PT PII juga petani pertahankan.

Karena hal tersebut memberikan manfaat ekonomi serta kesehatan bagi masyarakat.

Ia menjelaskan bahwa pada 2023, PT PII mulai hadir di Desa Curug melalui pembuatan demonstration plot atau demplot.

Demplot tersebut merupakan lahan percontohan. PT PII menggunakan lahan percontohan itu untuk menerapkan dan menunjukkan teknik budidaya terbaik kepada petani.

Demplot tersebut memiliki luas satu hektare, dengan produktivitas yang mencapai 6,2 ton per hektare.

“Hasil ini menjadi acuan bagi kami di Desa Curug, mengingat wilayah pertanian kami masih produktif dengan total luas sekitar 250 hektare,” kata Cece.