GESAHKITA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) telah menyiapkan total 639.635 tiket penumpang untuk mendukung layanan angkutan laut selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Upaya ini bertujuan memastikan perjalanan laut berjalan aman, nyaman, dan lancar.
Direktur Utama PT Pelni, Tri Andayani, menyampaikan rincian kesiapan ini dalam Konferensi Pers Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 PT Pelni di Jakarta, Rabu.
“Tiket yang kami siapkan untuk masyarakat pada masa Natal dan Tahun Baru ini sebanyak 639.635 tiket,” kata Tri.
Jumlah tiket yang Pelni siapkan ini naik signifikan, yaitu 16 persen, dibandingkan realisasi penjualan tiket Nataru 2024/2025 lalu yang mencapai 551.485 lembar.
Pengerahan Armada Penuh dan Kesiapan Operasional
Tri menuturkan, periode angkutan Nataru 2025/2026 ditetapkan mulai 11 Desember 2025 sampai dengan 8 Januari 2026 (H-14 sampai H+14).
Perusahaan mengerahkan sebanyak 55 kapal untuk melayani masyarakat, yang terdiri dari 25 kapal penumpang dan 30 kapal perintis. Kapal-kapal ini akan singgah di 304 pelabuhan.
“Kemudian jumlah seat yang tersedia untuk satu kali keberangkatan jika ditotal dari 55 kapal ini sebanyak 56.069 seat,” ujar Tri.
Untuk menghadapi lonjakan penumpang, Pelni memastikan seluruh 55 kapal beroperasi penuh selama peak season tanpa docking, karena mereka telah memajukan jadwal perawatan sebelum periode libur akhir tahun.
Seluruh kapal juga telah menjalani ramp check dan memperoleh persetujuan laik laut dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
Jaminan BBM dan Langkah Strategis Lain
Pelni juga memastikan dukungan logistik dan keselamatan:
-
Ketersediaan BBM: Pelni berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga dan BPH Migas untuk menjamin ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) kapal. Tahun ini, perusahaan menyiapkan sekitar 21.000 kiloliter BBM di delapan titik suplai utama.
-
Keselamatan Pelayaran: Pelni menggelar workshop keselamatan kapal di sejumlah armada sebagai upaya meningkatkan kesadaran awak terhadap pentingnya safety pelayaran. “Hal ini kami lakukan sebagai penguatan pelaksanaan dari awareness terhadap safety pelayaran,” tegasnya.
-
Penyesuaian Rute: Langkah strategis berikutnya ialah penyesuaian rute dan jadwal kapal melalui re-routing pada beberapa armada untuk mengakomodir lonjakan penumpang di lintasan tertentu. Penyesuaian rute dilakukan agar waktu kedatangan kapal selaras dengan kebutuhan daerah.
-
Dispensasi Kapasitas: Pelni mengajukan dispensasi kapasitas penumpang kepada Kementerian Perhubungan mengingat keterbatasan jumlah kapal penumpang jarak jauh saat peak season demi pelayanan masyarakat luas.
Meskipun mengajukan dispensasi, Tri menegaskan bahwa keselamatan tetap menjadi prioritas utama melalui docking awal, ramp check, workshop keselamatan, dan pengawasan berlapis selama operasional Nataru.










