GESAHKITA – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menilai Perum Bulog memerlukan kenaikan margin fee untuk mendukung kebijakan beras satu harga di seluruh wilayah Indonesia.

Langkah ini bertujuan agar distribusi pangan dapat menjangkau wilayah terpencil secara berkelanjutan dan merata.

- Advertisement -

Usai memimpin rapat koordinasi terbatas di Jakarta, Senin (29/12/2025), Zulhas menjelaskan bahwa margin Bulog saat ini tidak lagi memadai untuk membiayai logistik ke wilayah timur Indonesia.

“Saat ini Bulog hanya menerima margin Rp50 per kg. Dengan penyerapan 3 juta ton beras, margin tersebut hanya menghasilkan Rp150 miliar. Jumlah ini tidak mungkin cukup untuk mengirim beras satu harga ke Papua dan Maluku karena biaya logistiknya sangat tinggi,” jelas Zulhas.

Pemerintah akan menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menghitung kebutuhan riil penyesuaian margin tersebut. Zulhas berharap peningkatan margin ini dapat memperkuat peran Bulog dalam:

  • Menjaga stabilitas harga pangan secara nasional.

  • Memeratakan pasokan beras dari wilayah barat hingga timur.

  • Menjamin akses pangan murah yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Kami akan membicarakan hal ini dengan BPKP agar kebijakan beras satu harga benar-benar berhasil di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Selain itu, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, secara resmi mengusulkan kenaikan margin fee sebesar 10 persen dari total biaya pengadaan.

Ia menilai skema Rp50 per kg yang berlaku sejak 2014 sudah tidak relevan dengan beban penugasan publik yang terus meningkat.

“Kami mengusulkan penyesuaian margin 10 persen berdasarkan asas kesetaraan dengan BUMN strategis lain seperti PLN dan Pertamina yang juga menerima margin serupa dalam menjalankan penugasan pemerintah,” kata Rizal.

Rizal menambahkan, jika pemerintah menyetujui usulan ini, Bulog akan memanfaatkannya untuk:

  1. Revitalisasi aset dan infrastruktur pascapanen.

  2. Pembaruan sistem logistik pangan nasional.

  3. Mendukung program Astacita Presiden Prabowo Subianto dalam mencapai kemandirian pangan.