MUARADUA, GESAHKITA COM—Viral diberitakan Perihal kecelakaan maut terjadi di ruas jalan wisata Danau Ranau Kabupaten Oku Selatan yang mana minibus Daihatsu jenis Xenia terjun bebas ke jurang sedalam 30 meter dan didapati bahwa kejadian tersebut begitu cepat terjadi pada lokasi tanpa pembatasan jalan (guardrail).
Sehingga dengan leluasa pula kendaraan roda empat yang ditumpangi 8 orang termasuk anak anak itu masuk ke dalam jurang sedalam 30 meter pada minggu pukul 19.00 wib Di Desa Plawi Oku Selatan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Oku Selatan.
Meski diakui secara alaminya akan muncul sebuah pelajaran dari setiap peristiwa, dan dalam kejadian tersebut selalu terlintas dalam pikiran pengguna jalan bahwa semua kudu hati melalui lokasi tersebut bahwa sedikit saja lengah maka maut mengancam.
“Maka yang ada nya seperti itu, para pengguna jalan jika mau aman melewati lokasi itu pastinya memiliki cara cara sendiri sendiri, “kata Henafri Dihaji membeberkan situasi dimana peristiwa kecelakaan yang memakan korban jiwa itu.
Sekretaris Ikatan Wartawan Oku Selatan (Iwos) itu mengemukakan pendapatnya di sela sela proses evakuasi kendaraan yang masuk jurang pada Senin, (23/05/2021).
“Terus terang peristiwa ini sebenarnya bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, namun tidak sesederhana dengan memberi peringatan dengan selalu berhati hati sebab setidak nya pihak terkait harus nya lebih Ngeh (sadar) bahwa bukankah tidak adanya pembatas jurang itu mencerminkan bahwa pihak terkait tidak pernah memperhatikan kepentingan masyarakat pengguna jalan itu sendiri dan lepas tanggung jawab begitu saja,” kata nya.
Dia juga menyebutkan, kejadian seperti ini harus nya menjadi keprihatinan dan butuh perhatian serius sebab menyangkut keselamatan sebagai warga dan masyarakat luas.
“ Apa lagi ini jalan akses menuju objek wisata Danau Ranau, “timpalnya.
“Fakta nya saja Ruas jalan wisata Danau Ranau ini saat ini sudah sangat sangat padat sebab jalan ini merupakan akses alur mobilisasi satu satunya kendaraan menuju objek wisata Danau Ranau,” ungkap Henafri.
“Lah jika disebut sebut Danau Ranau merupakan satu satu icon wisata Sumatera Selatan, harus nya mendapat perhatian khusus dan saya pikir itu hal yang mendesak atau menunggu berapa banyak korban lagi baru dipasang pembatas jurang itu,”sambungnya.
Lebih jauh Henafri menilai kondisi akses jalan di wilayah itu tidak pernah menjadi perencanaan yang serius dari pemerintah.
“Rasa nya puluhan tahun jalan tersebut dilalui masyarakat yang semestinya dan Sepatutnya Pemprov Sumatera Selatan lebih peka terhadap pembangunan yang sifatnya urgent (mendesak) yang perlu diperhatikan secara tepat dan substansi jelas dalam hal perencanaan pembangunan melihat setiap tahun volume kendaraan bertambah otomatis terjadi penyempitan bahu jalan sepanjang ruas jalan wisata Danau Ranau,” kata Sekretaris Iwos itu.
Sambungnya, “Parah nya lagi ketika malam tidak ada penerangan jalan, paling tidak adanya marka (lampu jalan) seperti rambu penerangan agar bisa meminimalisir kecelakaan, “ tukas nya.(dedi)