LAMTIM, GESAHKITA COM–Pemerintahan Desa (Pemdes) Desa Gunung Mas, Kecamatan Marga Sekampung, Lampung Timur (Lamtim) pada tahun 2021 telah mealokasikan Dana Desa (DD) sebesar Rp117.717.000,– sebagai anggaran untuk pembangunan Taman Mahkota Desa.
Baik adanya memang bahwa jika di Desa Gunung Mas tersebut dibangun sebuah Taman Mahkota Desa sebab bisa dijadikan wibawah dan sekaligus ciri khas atau Icon Desa tersebut.
Impian itu pun terwujud, namun tidak disangka sangka baru selesai dibangun bangunan yang sebenarnya membuat bangga warga desa ini dikabarkan sudah ambruk.
Melalui penelusuran dilapangan Icon Desa baru ini berlokasi sangat ideal yakni berada depan Balai Desa dan Lapangan merdeka Gunung Mas.
Peristiwa ambruknya bangunan tersebut terjadi pada Jumat sore (4/2/2022).
Sutiarto selaku Kepala Desa Gunung Mas membenarkan peristiwa itu. Dijelaskannya bahwa ambruknya bangunan Mahkota Desa itu dikarenakan angin dan hujan lebat yang terjadi pada sore hari itu.
“Ya mau gimana lagi Ambruk nya sekitar jam 18:13 WIB sebab hujan dan angin”terangnya saat ditemui di lokasi, Sabtu, (05/02/2022).
Fakta di lapangan seputar lokasi tidak menunjukan bahwa angin atau pun hujan yang turunnya luar biasa di sekitar lokasi.
Ditanya ke Kades terkait pembangunan Icon tersebut dan dijelaskannya bahwa tenaga yang mengerjakan bangunan tersebut dari warga nya melalui TPK terangnya. Sedangkan RAB ucapnya dari pihak Pemkab.
Kades juga menegaskan bahwasanya bangunan tersebut sudah sesuai dengan standar yang diberikan oleh pihak kabupaten (pmd) sesuai dengan laporan pertanggung jawaban yang ia berikan ke pihak kecamatan Desember lalu setelah selesai pengerjaan bangunan ikon mahkota desa tersebut.
Sementara itu, Joko salah satu aparat struktural desa Gunung Mas dan juga selaku tpk, projek pembangunan tersebut, memberikan keterangannya bahwasanya bangunan tersebut roboh di akibatkan dampak dari cuaca.
Menurutnya pekan belakangan ini cuaca kurang bersahabat. Terkait kejadian ini Joko menjelaskan pihaknya sudah melakukan pengerjaan dengan sebaik mungkin. Atas robohnya bangunan dianggarkan sejumlah Rp117.717.000,– pihaknya sudah melaporkan kejadian ini ke pihak kecamatan dan kepolisian setempat.
Meski begitu, sejumlah awak media akan mencoba menelusuri, apakah ambruknya bangunan itu ada indikasi penyimpangan spesifikasi dan petunjuk teknis yang tak diikuti oleh Tim Pelaksana Pekerjaaan (TPK).(Ali)