PALEMBANG, GESAHKITA COM—Direktur Eksekutif Walhi Sumatera Selatan (Sumsel) terpilih Yuliusman mengatakan bahwa pekerjaan Walhi Sumsel yang salah satunya mengawal isu lingkungan sangat besar dan butuh bersama-sama komponen atau anggota forum Walhi Sumsel saling bahu membahu.
Menurut Yulius sapaan akrabnya ini, persoalan di sektor lingkungan semakin kompleks. Namun begitu, atas kepercayaan yang diberikan kepadanya dia bertekad akan berusaha mewujudkannya.
“ Meski tantangan yang kita hadapi saat ini begitu besar namun amanah dari kawan kawan semua saya akan maksimal untuk menjalankan dan mewujudkan rekomendasi anggota dan cita-cita bersama menjaga lingkungan hidup di daerah Sumsel khusus nya dan Bumi Indonesia umumnya, “singkatnya.
Hal tersebut menyusul yang mana seperti diketahui digelarnya Pertemuan Daerah Lingkungan Hidup (PDLH) Sumsel ke 10 berlangsung selama dua Hari 19 – 20 Maret 2022 di Novotel Palembang.
Seperti diketahui PDLH ini merupakan forum Tertingi untuk memilih eksekutif dan Dewan Daerah di Level Propinsi.
Hadir dalam kesempatan itu, Direktur Eksekutif Nasional Walhi Zenzi Suhadi, mengharapkan kepada fungsionaris Walhi Sumsel yang baru dapat membawa mandat organisasi untuk Gerakan lingkungan hidup.
“Sumsel adalah barometer untuk gerakan lingkungan hidup di Sumatera. Kami (Eksekutif Nasional) mengharapkan Walhi Sumsel, dapat bekerja mengambil mandat dari rakyat yag menjadi korban perampasan ruang hidup dan kerusakan lingkungan, “ kata nya.
Dia juga berharap, agar fungsionaris Direktur Eksekutif Walhi Sumsel yang baru, membawa suara rakyat untuk mendorong agenda perubahan tatakelola sumber daya alam dan lingkungan.
“Karena itu penting demi terwujudnya hak-hak konstisusional rakyat terhadap sumber daya alam dan lingkungan itu sendiri sebagaimana visi misi organisasi” tandasnya.
Dalam laporan ketua Panitia Pelaksana PDLH ke-10 Walhi Sumsel, Yogi Suryo Prayoga mengatakan, PDLH 10 ini diikuti oleh 24 anggota Forum walhi Sumsel, dan dihadiri langsung oleh Direktur Eksekutif Nasional dan Dewan Nasional Walhi dan Direktur Eksekutif Walhi Sumatera Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, Jambi dan Riau.
Pada agenda ini juga Walhi lahirnya rekomendasi dari anggota forum yang berjumlah 24 lembaga, untuk kepengurusan saat ini.
Acara ini (PDLH juga dirangkai dengan gelaran diskusi publik (Mempeluas Penutupan Izin HTI, Tambang, dan Sawi) serta bedah buku yang dihadiri langsung penulisnya yakni Prof Hariadi Kartodihardjo Gurur Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Universitas IPB dengan judul buku Dosa dan Masa Depan Planet Kita.
Dikarenakan suasana masih pandemi Covid-19, Pelaksanaan PDLH kali ini dilaksanaan sesuai standar protokol Covid yang ketat, setiap peserta dan peninjau diwajibkan untuk di test Antigen sebelum memasuki ruangan kegiatan
“Kegiatan kali ini kita memakai metode hybrid online dan offline agar kawan walhi seluruh Indonesia dapat menyaksikan proses pelaksanaan PDLH 10, terang Yogi Suryo Prayoga.
Sementara, Ketua Pimpinan Sidang PDLH Walhi Sumsel ke-10 Norman A Tjegame menyampaikan, kegiatan (PDLH Walhi Sumsel) empat tahunan tersebut untuk memilih fungsionaris Walhi Sumsel, mengingat telah berakhirnya masa jabatan periode sebelumnya yang dinakhodai Muhammad Hairul Sobri atau Eef panggilan akrabnya.
Norman Cagame ketua pimpinan Sidang PDLH 10 Walhi Sumsel menyampaikan “ dalam PDLH ini kami memilih fungsionaris (Direktur Eksekutif dan Dewan Daerah) untuk melanjutkan tongkat estafet dan mengawal berlangsungnya kerja-kerja di sektor lingkungan hidup empat tahun ke depan,” ujar anggota Inpalm ini didampingi Emilia dari Lembaga Solidaritas Perempuan, dan Gamal Abdul Nasir dari Yayasan Rotan.
Dijelaskannya, pada PDLH kali ini terdapat dua calon Direktur Eksekutif yakni Caesar Sophan Aditya dari Lembaga Mapala Brimpals Universitas Muhammadiyah Palembang, dan Yuliusman dari Lembaga Kobar 9 yang sebelumnya juga menjabat Dewan Daerah Walhi Sumsel, periode 2018-2022.
“Selain memilih Derektur Eksekutif, pada kesempatan ini juga ditetapkan empat orang Dewan Daerah yakni Yudi Fahrian (LP3HAM), M Hairul Sobri (Mapala Mafes FE Unsri), Ressy Tri Mulyani (LBH Palembang), Ersyah Hairunisah Suhada (Solidaritas Perempuan),” tutup Norman.(agk)