WASHINGTON DC, GESAHKITA COM – Gedung Kantor Ketua House of Representatives atau DPR Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi, ikut diacak-acak para pendukung Presiden Donald Trump yang menyerbu Gedung Capitol atau Gedung Kongres. Bahkan ada sebuah pesan tertulis bernada peringatan yang ditinggalkan massa pro-Trump di meja kerja Pelosi.
Seperti dilansir BBC News dan CNN, Kamis (7/1/2021), kantor Pelosi yang seorang politikus senior Partai Demokrat ini menjadi target perusakan massa pro-Trump saat mereka menyerbu Gedung Capitol untuk memprotes hasil pilpres AS 2020 pada Rabu (6/1) waktu setempat.
Akan tetapi saat penyerbuan terjadi, seluruh anggota DPR AS, termasuk Pelosi, dan para Senator AS sedang menghadiri sidang pengesahan kemenangan Presiden terpilih AS, Joe Biden, di ruangan berbeda. Para anggota DPR dan Senat AS sempat dievakuasi ke lokasi aman saat insiden berlangsung.
BBC News melaporkan bahwa papan nama Pelosi sebagai Ketua DPR AS yang menempel pada pintu masuk kantornya dicopot. Ajudan-ajudannya juga menyebut para perusuh memecahkan sebuah kaca besar yang ada di dalam kantor Pelosi.
Semntara itu, sebuah postingan video pada akun media sosial seorang wartawan CNN di Kongres AS menunjukkan situasi kacau dan berantakan di dalam kantor Pelosi, dengan dokumen dan kertas-kertas berserakan di lantai.
Dilaporkan juga oleh CNN bahwa ada sebuah map dokumen di atas keyboard komputer di meja kerja Pelosi yang bertuliskan kalimat bernada peringatan. Diduga, kalimat itu ditulis oleh salah satu pendukung Trump yang mengacak-acak kantor Pelosi.
Kata kata mengancam pun “KAMI TIDAK AKAN MUNDUR,” demikian bunyi kalimat yang ditulis dengan huruf kapital dan tinta merah itu. Map tersebut ditemukan setelah massa pro-Trump membubarkan diri dan situasi Gedung Capitol AS dinyatakan aman.
Laporan New York Times menyebut beberapa pendukung Trump merusak kantor Pelosi, dengan foto di dinding disobek-sobek dan furnitur digulingkan. Salah satu foto yang dirilis media massa bahkan menunjukkan seorang pendukung Trump duduk di kursi kerja Pelosi saat penyerbuan berlangsung.(*)
Teks : cnn/BBC new/ NY Times