MUARADUA, GESAHKITA COM – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) menggelar kegiatan Pelatihan Pola Asuh Anak dan Remaja bagi Kader Pokja I TP PKK Kecamatan, Kelurahan dan Desa se-Kabupaten OKU Selatan di Aula Dewan Kesenian Kabupaten OKU Selatan, Selasa (30/03). Kegiatan akan diselenggarakan selama dua hari, 30-31 Maret 2021.
Ketua TP PKK OKU Selatan, Isyana Lonitasari Popo saat pembukaan pelatihan mengungkapkan, pelatihan ini perlu diadakan untuk menambah pengetahuan para kader tentang pola asuh anak yang benar. Apalagi, keluarga merupakan tempat utama di mana anak berkembang dan dibesarkan hingga menjadi dewasa dan mandiri.
“Anak adalah harapan orangtua, harapan dan masa depan keluarga bahkan negara. Untuk itu perlu disiapkan agar kelak menjadi manusia yang berkwalitas, sehat, bermoral dan berguna bagi dirinya, keluarga, agama, nusa dan bangsa,” katanya.
Seiring dengan perkembangan zaman ini, lanjut perempuan yang akrab disapa Bunda Isyana ini bahwa, orangtua dituntut untuk selalu waspada dan mawas diri dalam berbagai hal. Orang tua juga harus melakukan pendampingan kepada anak dalam mengambil keputusan.
Untuk itu, melalui kegiatan ini diharapkan para orangtua dapat mendapatkan edukasi tentang bagaimana pola asuh anak yang benar .”Ikutilah kegiatan ini dengan sebaik-baiknya sehingga para kader ini dapat menjadi fasilitator bagi diri mereka sendiri maupun orang lain untuk saling mengingatkan pentingnya pengetahuan tentang pola asuh anak,” jelasnya.
Mewakili Bupati OKU Selatan, Asisten Bidang Administrasi Umum, Drs Herman Azedi menjelaskan, pola asuh anak dalam keluarga merupakan usaha orangtua dalam membina dan membimbing anak yang bertujuan sebagai kontrol terhadap anak agar tetap berada di jalan yang baik dan benar.
Menurutnya, pola asuh anak harus dipahami oleh orangtua agar mampu mengasuh anak secara maksimal. Untuk itu, pola asuh anak ini memiliki dua elemen penting yaitu parental responsiveness (respon orangtua), dan kedua yaitu parental demandingness (tuntutan orangtua).
“Sedangkan pola asuh anak dalam keluarga ada beberapa hal yaitu pola demokrasi, pola otoriter,dan pola permisif. Untuk itu, penting mengenal anak sejak dini karena dekat dengan anak menjadi salah satu syarat agar anak bisa terbuka kepada orangtua,” katanya.
Lebih lanjut, dia menerangkan, menjelang masa remaja anak akan mengalami banyak hal baru. Atas hal tersebut peran orangtua menjadi sangat penting terutama sebagai pengontrol bagi perilaku anak. Untuk itu, melalui progran ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dalam membina pola asuh anak.(ril/dedi)
