Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur Menggelar Bimtek Sertifikasi Ahli Bidang Jasa Konstruksi Tahun Anggaran 2021
SURABAYA, GESAHKITA COM–Sektor konstruksi sangat penting dalam pembangunan infrastruktur, semua ketahui juga sangat penting, disamping menggerakkan perekonomian termasuk perekonomian lokal, juga memberikan rasa keadilan bagi masyarakat karena bisa menggunakan infrastruktur itu dengan baik. Pembangunannya pun bisa menciptakan lapangan pekerjaan, down stream bisnisnya pun banyak, usaha material bergerak dan sebagainya, jasa konstruksi merupakan tulang punggung bagi pembangunan infrastruktur.
Hal tersebut disampaikan langsung kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur, Ir Baju Trihaksono MM dalam pembukaan acara Bimtek sertifikasi ahli bidang jasa konstruksi tahun anggaran 2021, di Kabupaten Gresik baru baru ini.
Seperti diketahui Bimbingan teknis ini diselenggarakan dalam upaya tindak lanjut yang termaktub dalam pasal 70 ayat (1) undang-undang nomor 2 tahun 2017 tentang jasa konstruksi mengamanatkan bahwa setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang konstruksi wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja.
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah Menghasilkan peserta yang kompeten di bidang konstruksi, Meningkatkan daya saing peserta yang dinyatakan kompeten, Menjamin pelaksanaan kegiatan telah memenuhi standar kebakuan kompetensi yang berlaku.
Peserta yang hadir dalam Bimtek tersebut sejumlah 90 orang dan dilaksanakan selama empat hari pada tanggal 6-9 April 2021 dan Bimbingan teknis ini diselenggarakan dengan pendanaan dari dana APBD Dinas PRKP dan CK Provinsi Jawa Timur tahun 2021.
Hadir selaku Narasumber yang bertugas dalam kegiatan ini berasal dari balai jasa konstruksi kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat, akademisi dan praktisi.
Peran Jasa Konstruksi Dalam Pertumbuhan Pembangunan Nasional
Dikatakan Baju Trihaksono, Peran penting dan strategis dari industri jasa konstruksi dalam pembangunan nasional dengan menghasilkan produk akhir berupa bangunan termasuk bangunan infrastruktur, yang berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan berbagai aspek kehidupan masyarakat serta menunjang terwujudnya tujuan nasional.
“Industri jasa konstruksi, katanya, “juga berperan dalam mendukung tumbuh dan berkembangnya industri barang dan jasa lain yang diperlukan dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi,”kata dia.
Hal itu disebutnya, sesuai dengan yang termaktub dalam pasal 70 ayat (1) undang-undang nomor 2 tahun 2017 tentang jasa konstruksi yang mengamanatkan bahwa setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang konstruksi wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja.
Selain itu, Baju juga menyampaikan, “Dalam menjaga kualitas industri jasa konstruksi nasional khususnya dalam peningkatan kompetensi tenaga kerja konstruksi, uu no. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi pasal 9 , mensyaratkan semua pihak yang berada pada perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi baik perorangan maupun orang yang bekerja pada badan usaha, diwajibkan mempunyai sertifikat keterampilan kerja dan sertifikat keahlian kerja.
Bukan hanya itu, menurutnya sesuai dengan PP no. 28 tahun 2000, sertifikasi dibedakan atas sertifikasi keterampilan kerja (skt) dan sertifikasi keahlian kerja (ska).
Dijelaskan nya bahwa Skt diberikan kepada tenaga kerja terampil yang telah memenuhi persyaratan keterampilan tertentu, sedangkan ska diberikan kepada tenaga kerja ahli yang memenuhi persyaratan berdasarkan keilmuan/ kefungsian/ keahlian tertentu.
Sementara Skt dan ska dilakukan melalui klasifikasi dan kualifikasi tenaga kerja konstruksi yang ditetapkan oleh lpjk.
Oleh sebab itu, imbuhnya, “Untuk menentukan tingkat kompetensi tenaga kerja konstruksi, perlu dilakukan pembinaan tenaga kerja konstruksi, dan melakukan proses sertifikasi tenaga kerja konstruksi.
Tanggung jawab Dan Tuntutan Pekerjaan Konstruksi
Maka ia menegaskan, “Pelaksanaan pekerjaan konstruksi terutama di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat merupakan kegiatan konstruksi yang komplek sehingga memerlukan sumber daya yang besar, melibatkan tenaga kerja yang banyak, serta peralatan berat yang tidak sedikit,” Tegas Kadis Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur itu.
Maka dari itu pihak nya menyadari dan mengingatkan bahwa peluang terjadinya kecelakaan dan potensi bahaya yang merupakan bagian dari pekerjaan itu sendiri.
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur, sambung Ir Baju Trihaksono MM sungguh sangat menyadari bahwa Derajat kesehatan dan keselamatan yang tinggi di tempat kerja merupakan hak pekerja yang wajib dipenuhi oleh perusahaan disamping hak-hak normatif lainnya.
Oleh sebab itu ia mengingatkan, “Perusahaan hendaknya sadar dan mengerti bahwa pekerja bukanlah sebuah sumber daya yang terus-menerus dimanfaatkan melainkan sebagai makhluk sosial yang harus dijaga dan diperhatikan mengingat banyaknya faktor dan resiko bahaya yang ada di tempat kerja. Selain perusahaan, pemerintah pun turut bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan keselamatan kerja”.
Bimtek Dilakukan Untuk Meminimalisir Kecelakaan Dan Menciptakan Lingkungan Kerja Efektif dan Efisien
Maka Kadis Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur itu menegaskan bahwa diperlukan sdm aparatur yang kompeten dalam menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja.
Kemudian ia menambahkan, “Dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman, efisien dan produktif,”katanya.
Pada akhirnya, ia berharap, “Melalui kegiatan sertifikasi keahlian bidang jasa konstruksi ini, akan dicetak sdm-sdm yang kompeten dan profesional dalam bidang jasa konstruksi,”tutup Ir Baju Trihaksono MM.(*)
Sumber : Rilis
Edited : pur
