“Catfishing” Bukan Hanya “Iwak Lele” Tetapi Kejahatan Penyamaran
JAKARTA, GESAHKITA COM–Aside from being a delicious kind of river fish, a catfish is slang word for someone who seduces a person with a false identity online. “Catfish” atau bahasa Indonesia nya adalah “Ikan Lele” namun dalam Bahasa Inggris adalah kata slang untuk menyebutkan seseorang yang suka merayu lawan jenis nya dengan menggunakan identitas palsu.
Wiki memberi definisi, Catfishing merujuk kepada kegiatan penipuan (deception) yang dilakukan oleh individu di dunia daring yang bertujuan untuk menipu individu lain dan biasanya terjadi dalam konteks hubungan romantis (romance).
Kegiatan ini biasanya melibatkan pembuatan akun media sosial fiktif, nama fiktif, usia fiktif, foto profil fiktif, dan keterangan diri fiktif lainnya oleh pelaku catfish.
Terminologi (istilah) Catfishing berasal dari acara televisi yang tayang di stasiun televisi Amerika Serikat MTv dengan nama Catfish.
Acara televisi tersebut mengulas mengenai individu-individu yang pernah terlibat dalam kasus catfishing baik sebagai pelaku maupun korban.
Kerugian yang dapat ditimbulkan dari tindakan catfishing ini biasanya mencakup kerugian material (misalnya berupa uang atau harta berharga lainnya), hingga kerugian emosional (misalnya ketika korban sudah merasa memiliki kedekatan dengan pelaku yang ada dalam benaknya berdasarkan profil yang ada, namun ternyata pelaku bukanlah orang yang dikira oleh korban).
Kasus seperti ini bahkan menjadi sangat tidak jarang terjadi bukan hanya di Kota kota besar Indonesia saja, bahkan juga kerap terjadi di desa desa yang ada akses Internetnya, sebab ini terkategori menjadi jenis kejahatan cyber Crime, cyberbullying
Catfishing Memakan Korban Hingga Bunuh Diri
Catfishing baru baru ini kembali merenggut nyawa remaja cowok usia belasan tahun di New York Amerika. Orang tua Riley Basford usia 15 tahun harus menerima kenyataan, putranya tersebut ditemukan tewas bunuh diri di kamarnya.
Inside Edition Channel memberitakan orang tua nya memberi pernyataan ke Publik bahwa putranya (Riley Basford), 15 Tahun, korban cyberbullying dengan diawali oleh Catfishing melalui media facebook.
Diberitakan, “ baru satu bulan Basford mendaftar Facebook ia berkenalan dengan seseorang perempuan cantik mengaku mahasiswi salah universitas terkenal di New York, Yang disebutkan pelaku Catfishing itu bernama akun Megan.
Singkatnya, Basford (korban bunuh Diri) masuk perangkap rayu Megan sang Pelaku Catfishing, dengan polos ia mengirim gambar dirinya dalam keadaan tidak memakai busana.
Dalam beberapa hari Basford (korban) menerima email gelap dengan mengancam Photo nya bakal disebar ke seluruh social media, jika Basford (korban) tidak mengirim $3,500 USD.
Maka kurun waktu 2 Jam saja ia menanggung kebimbangan, remaja baru Kelas 1 SMA itu memilih jalan pintas Commit Suicide (bunuh Diri) dengan menembak diri sendiri di kamarnya.
Pengamat Cyber Crime mengatakan Kasus menimpa Riley Basford merupakan kategori Korban Sextortion (Kekerasan Sexual) yang banyak membidik korbannya para anak anak usia belasan.
Menurut Pengamat Cyber juga di masa Pandemi ini kejahatan Sextortion ini makin meningkat, sebab para anak usia tersebut hanya mengandalkan online dalam berkomunikasi dengan sesama.
Orang tua Riley Basford ingin tragedy (cerita sedih) menimpah anak nya dijadikan pelajaran bagi para orang tua dan juga remaja di New York dan seluruh Dunia.(*)