MUBA, GESAHKITA COM–Tindakan penyebaran postingan hoax oleh Ahmad Toha dinilai sangat meresahkan dan menimbulkan kemarahan bagi kader-kader PDI Perjuangan Kabupaten Musi Banyuasin.
Kasus bermula ketika Ahmad Toha menyebut ada politikus PDI Perjuangan yang mengatakan “Jika negara ingin maju dan berkembang, Pendidikan agama Islam harus dihapuskan” Tak terima cuitan tersebut, kader PDIP Kabupaten Musi Banyuasin Andik Setiawan lalu memberi kuasa kepada Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) untuk melaporkan Ahmad Toha ke kepolisian (28/05/2021).
Mewakili ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyuasin Yakup Supriyanto memaparkan bahwa beberapa hari lalu DPC PDI Perjuangan menerima laporan dari beberapa kader di bawah, mengenai postingan hoax yang dilakukan oleh saudara Ahmad Toha, sehingga postingan tersebut membuat keresahan dan menimbulkan kemarahan bagi kader-kader PDI Perjuangan di level bawah.
“Pihak DPC menginstruksikan BBHAR untuk mengkaji dan mempelajari kasus ini, sesuai instruksi DPC yang Menugaskan Team BBHAR untuk mengkaji kemudian mempelajari terkait ujaran kebencian tersebut jika terdapat unsur maka silahkan proses sesuai hukum yang berlaku, Tegas Yakup”.
Selain itu, pihaknya juga menyatakan akan terus menyalurkan hasrat dan keinginan dari para kader, tetap mengedepankan sikap dan pola yang baik dan santun sehingga situasi tetap aman dan kondusif.
Menanggapi Hal tersebut wakabid hukum dan keamanan Eddy Gunawan berinisiatif mengambil langkah akan melaporkan pelaku penyebar hoax melalui WaG ke Polda Sumsel sesuai dengan kuasa yang dilimpahkan kepada kami.
Edi juga menyayangkan atas tindakan yang dilakukan oleh saudara Ahmad Toha dengan spontan membuat resah publik membagikan postingan yang belum pasti kebenarannya.
“Tidak sewajarnya seseorang yang terpelajar dan notabene nya seorang anggota DPRD Provinsi menyebarkan berita hoax seperti itu, ‘kata Ketua BBHAR DPC PDI Perjuangan dalam jumpa pers.
Sumber: rilis Eddie Gunawan, SH
Uploader : irwan
