Berita hari ini, Situs terpercaya dan terupdate yang menyajikan informasi kabar harian terbaru dan terkini indonesia.
Indeks
hut ri hut ri selamat menunaikan ibadah puasa grand fondo

HERMAN DERU, BAGAIKAN KARANG DITENGAH GELOMBANG

PALEMBANG, GESAHKITA COM—“Herman Deru bagaikan Karang Ditengah Gelombang” menjadi judul tulisan Seorang Suparmans Romans terhadap H Herman Deru berisikan sekelumit pengamatan sekaligus penilaian nya terhadap Gubernur Sumatera Selatan yang ia sampaikan secara tertulis kepada media ini.

Suparman Romans, yang merupakan Ketua Presidium Lembaga Kajian Kebijakan Publik Pemerintah Daerah (LKKPPD) Provinsi Sumatera Selatan mengaku tergerak hatinya untuk mengangkat apa yang saat ini terlintas dalam pikiran nya menjadi tulisan terkait pandangan nya mengenai Gubernur Sumatera Selatan, H Herma Deru atau telah melekat dengan singkatan HD.

Menurut pria yang akrab disapa Bang Parman ini sosok HD menarik untuk dibahas dalam tulisan nya sebab saat ini merupakan pemimpin tertinggi di Sumsel.

“HD (Herman Deru) memiliki karakter kepemimpinan yang khas, yang menurut versi saya adalah seorang pemimpin yang “membumi”,”kata Suparman Ramans yang saat ini juga merupakan Sekretaris KONI Sumsel itu.

Bukan hanya itu, bagi Bang Parman, HD juga tipikal tokoh yang mampu beradaptasi dengan situasi lingkungan dengan cepat.

“Dan yang paling membuat saya respek adalah kemampuan HD untuk melebur dengan masyarakat melalui gaya komunikasi dan pendekatan yang sangat humanis, “kata Suparman Romans dalam tulisan nya kepada gesahkita com, Kamis,(08/07/2021)

Dimata Suparman Romans Sosok HD bukan lah sosok yang yang suka memaksakan diri untuk dianggap sebagai pemimpin intelektualistik.

Dan sebaliknya dia sangat faham bagaimana memposisikan dirinya sebagai pemimpin yang mengakar ke rakyat, dengan penampilan yang relatif sederhana, berempati dan ramah senyum,” tulis Bang Parman lagi.

Lebih lanjut dikatakan Suparman Romans dalam tulisan ini terkait senyum Khas Gubernur Sumsel yang mengatakan, “Mungkin HD sangat maklum bahwa senyum adalah bentuk sedekah yang paling mudah namun miliki daya tarik yang kuat untuk menarik empati terhadap dirinya”

Selain itu dalam tulisannya ini, Suparman Romans juga menyikapi respon reaktif dari masyarakat terkait kebijakan sekaligus cara berinteraksi Gubernur HD yang kerab disoroti bahkan Kata Bang Parman tak jarang juga disalahartikan oleh beberapa kalangan yakni tradisi mengantri bagi para tamu dan masyarakat yang ingin bertemu Gubernur HD baik itu di rumah maupun di Griya Agung.

“Dalam konteks tersebut, “ tulis Bang Parman, “Ada beberapa kalangan yang mengkritisi, namun belum ada yang saya dengar melihat dalam perspektif yang lebih permisif dan objektif, “sambungnya.

Dalam hal ini juga Bang Parman mengemukakan pendapatnya dan mengatakan, “Saya mencoba menganalisa berdasarkan penglihatan kasat mata dan sedikit intuisi. Jika kita menilai dari perspektif rasa gengsi dan sensitifitas, maka kemungkinan gaya HD membuat hati orang yang ingin bertemu beliau menjadi kurang nyaman,”kata nya.

Alasannya, “sambung nya, “Pengaturan protokoler terhadap orang orang yang lazimnya masyarakat umum yang  ingin menghadap HD disusun dalam formasi barisan seakan sebuah antrian, lantas dalam waktu yang sangat singkat HD melayani dan mendengarkan kehendak mereka yang menghadap dalam posisi sama sama berdiri. Singkat dan tanpa basa basi”

Dikatakan Suparman Romans berbedanya gaya kepemimpinan Herman Deru mampu menampung segala aspirasi itu sangat unik dan bahkan berakhir dengan segala solusi.

“Disini saya melihat gaya kepemimpinan yang beda dari seorang Herman Deru. Karakter kepemimpinan dan gaya HD untuk menampung aspirasi warga betul betul unik, namun tuntas,”kata Bang Parman seraya menguraikan, HD tahu betul mana urusan yang bisa dengan cepat dieksekusi, mana urusan yang perlu proses panjang untuk penyelesaiannya,”tambah nya.

Tak sampai disitu, masih dalam pengamatan Bang Parman, dalam mendengar keluhan  dan masalah dari tamu tamunya  HD benar benar mampu menjadi sumber solusi dan sumber wawasan dari kedua karakteristik tamu nya, baik itu urusan kepentingan pemerintahan dan mana yang urusan sosial kemasyarakatan.

“Dan untuk urusan sosial kemasyarakatan itulah HD melakukan komunikasi secara cepat, lugas dan tuntas, mungkin dalam waktu 5 menit paling tidak urusan 10 hingga 20 orang sudah direspon oleh nya, “kata Bang Parman lagi.

Masih dalam gaya nya HD dalam hal  memberikan solusi kata Suparman Romans, “Sebaliknya bagi masyarakat itu sendiri, bukan lamanya durasi bertatap muka dengan gubernur yang menjadi tolok ukur kepuasan mereka, tetapi esensinya apakah aspirasi mereka direspon atau tidak oleh HD selaku gubernur yang  memimpin mereka,”ungkap Bang Parman dalam pengamatannya.

Namun begitu, Bang Parman mengaku sikap dan gaya terbukanya pola kepemimpiman seperti ini yang sering tidak dapat diterima oleh pihak pihak tertentu. Mereka menganggap cara yang diterapkan oleh HD kurang etis, dan kurang manusiawi.

“Padahal jika difahami lebih dalam, maka justru kita harus memberikan apresiasi atas style HD dalam melayani rakyatnya,”Suparman Romans berpendapat.

Masih dalam bantahan pendapat miring tersebut, Bang Parman menguraikannya, “Karena mereka yang rela berbaris mengantri, adalah warga masyarakat yang tidak membuat janji sebelumnya untuk bertemu gubernur. Mereka datang secara spontan untuk menyampaikan kehendak dan aspirasinya kepada gubernur, dan saat jumpa itulah mereka bisa menyampaikannya secara langsung,”terang nya.

Maka Bang Parman menilai aspirasi warga yang langsung didengar dan direspon oleh seorang gubernur merupakan berkah dan kepuasan tersendiri, dan itu tidak dinilai dari lamanya durasi waktu yang disediakan HD untuk berkomunikasi dengan mereka.

“Sebaliknya HD cukup piawai uuntuk memanfaatkan waktu yang sempit guna mendengarkan aspirasi rakyatnya,”timpal Suparman Romans.

 

Lantas bagaimana sikap HD terhadap penilaian “minor” sekalangan orang dengan gaya leadershipnya ?

Masih dalam keterangan tertulis Suparman Romans kepada media ini terkait pengamatanya akan Gubernur Sumsel Herman Deru dengan gaya kepemimipianan nya yang juga  mengatakan, Show must go on, itulah kesan yang saya tangkap. Dia tetap tegar dan kokoh untuk terus melangkah kedepan, menunaikan tugas dan pengabdiannya dalam menjalankan amanah yang  diberikan rakyat untuk memimpin Sumatera Selatan”, terangnya.

“Sebagai sahabat, sambungnya, “ teman sekaligus mitra kritis yang kadang perlu mengingatkan beliau untuk tetap istiqomah sebagai seorang pemimpin rakyat, maka dengan ketulusan hati saya mendoakan semoga HD selalu dalam limpahan rahmat serta karunia Allah SWT, diberikan kekuatan lahir dan batin utk memimpin rakyat Sumsel hingga saatnya nanti Allah mentakdirkan sampai dimana amanah tersebut diambil kembali oleh Nya,” kata Suparman Romans

“Tetaplah menjaga komitmen kepada rakyat, tetaplah menjadi pengayom serta pemimpin yg dicintai rakyat, tetaplah seperti Karang Yang Kokoh ditengah gelombang badai samudra,”tutup Suparman Romans.(irfan)

 

Tinggalkan Balasan