PALEMBANG, GESAHKITA COM—-
Ku tumpahkan saja marahku sejadi jadinya
Dari pada tertahan tumbuhkan bisul puluhan, Bahkan jutaan
Dengan begitu kau jijik saksikan tumpahan nanah bercecer sampai ke kemaluan
Bau Nyengat amis hingga ke pemakaman virus virus dongkol
Dusta kau renggut dari nurani hingga memercikan wasiat kotor
Belakang hari disimpan catatan usang, Disana kompromi seluas langit biru
Bisakah kau meneriaki..!
Ketika lengan berikut kera baju Mu ditarik tarik
Hingga, kantong celana mu melorot lalu kau bertelanjang polos…
Engkau tertatih menapaki Buih
Dari kejauhan ombak membisik
Jubah Kau kenakan tersangkut karang kegelapan
Engkau menanggung, Persimpangan tertinggal di belakang
Palembang, Juli/2021 masih era covid -19
