PALEMBANG<GESAHKITA.COM – Entah apa yang terjadi dengan Indonesia saat ini, begitu banyak masalah yang melanda, mulai ancaman krisis pangan hingga buruknya kualitas Pendidikan yang saat ini menjadi salah satu tranding topik diberbagai kalangan baik itu masyarakat ataupun pemerintah sendiri.
Selama beberapa tahun ini pemerintah memang sedang mencoba berbagai formulasi dengan berbagai kebijakan yang diharapkan mampu melahirkan sistim yang tepat untuk memperbaiki kualitas Pendidikan, salah satunya adalah melakukan memperbaiki fasilitas pedidikan hingga peningkatan kualitas tenaga pengajar.
Dari data statistik yang dikumpulkan berasal dari 6 organisiasi internasional seperti, OECD, PISA, UNESOC, EIU, TIMSS, PIRLS, Indonesia berada di posisi 67 , tertinggal dari negara tetangga Singapura di peringkat 21 dan Malaysia berada di peringkat 38
Melihat ketertinggalan yang begitu jauh pastinya menimbulkan kegelisahan banyak pihak karena hal ini berhubungan dengan masa depan bangsa Indonesia, terutama genersi mendatang
Lalu bagaimanakah Yudha Pratomo Mahyuddin,M.Sc,Ph.D sebagai salah satu kandidat bakal calon Walikota Palembang menanggapi fenomena ini, karena sebagai calon pemimpin sudah seharusnya mengetahui dan memilki formulasi untuk memperbaiki hal tersebut.
“ Tentunya kita semua perihatin melihat kondisi dunia pendidikan di Indonesia saat ini termasuk di kota Palembang, salah satu masih banyaknya anak putus sekolah yang tiap tahunnya bertambah karena disebabkan berbagai faktor “, Kata Yudha Pratomo Mahyuddin
Dilanjutkannya, Jika ditelisik lebih dalam salah satu penyebab banyaknya anak putus sekolah adalah Sistim Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) terutama di sekolah negeri.
Wajar saja jika sosok Yudha Pratomo mampu menganalisa penyebab carut marut Pendidikan saat ini karena memang latar belakangnya sebagai Rektor Universitas Sumatera Selatan harus terus memantau dan mencari jalan keluar di dunia Pendidikan.
Dalam kesempatan ini Yudha menyampaikan PPDB seharusnya menjadi sistim yang menguntungkan calon peserta didik.
“PPDB itu sistim yang seharusnya menguntungkan serta mempermudah bagi calon peserta didik terutama bagi masyarakat kurang mampu, tetapi keadaan hari ini semuanya tidak sesuai dengan harapan bagi banyak pihak, tidak jarang ditemukan permainan yang dilakukan oleh oknum tertentu untuk mencari keuntungan dari sistim ini”, ujarnya
Selain itu Yudha juga mengatakan bahwa permasalahan lain dari buruknya kualitas Pendidikan adalah fasilitas, perbedaan status sekolah hingga kompetensi tenaga pengajar.
“ PPDB itu baru satu permasalahan yang harus segera diselesaikan, ada beberapa PR yang juga menjadi priotitas untuk meningkatkan kualitas Pendidikan seperti fasilitas dan perbedaan status sekolah meskipun berstatus milik pemerintah (Negeri), hingga kompetensi tenaga pengajar “, ungkap Yudha Pratomo Mahyuddin,M.Sc,Ph.D
Bahkan pada kesempatan ini Yudha pun mengatakan selain permasalahan regulasi, permasalahan social juga membawa dampak tersendiri bagi kualitas Pendidikan saat ini.
“ Berbicara soal Pendidikan kita tidak bisa semuanya menyalahkan pemerintah, terkadang permasalahan dirumah hingga lingkungan sosial menjadi penyebab menurunya minat belajar anak, seperti tidak adanya komunikasi orang tua dan anak yang mengingatkan betapa pentingnya Pendidikan, bahkan hal ini pun didukung oleh lingkungan sosial contohnya kecanduan gawai (Smartphone) yang menganggu psikologis anak belum lagi hal negatif lainnya seperti penyalahgunaan narkoba yang tak jarang melibatkan anak dibawah umur”, urai Yudha Pratomo
Menutup perbincangannya Yudha Pratomo mengatakan akan berkomitmen menyelesaikan permasalahan ini dengan berbagai formula ketika diberikan amanah mempin kota Palembang nantinya.
“ Pendidikan memang masuk kedalam ke 8 program kami ketika nantinya diberikan amanah memimpin kota Palembang, dengan berbagai formula yang telah kami siapkan salah satunya dengan meningkatkan kesejahteraan perekonomian serta kualitas Pendidikan, karena dengan begitu era maju Palembang maju dapat diraih “, tutup Yudha Pratomo Mahyuddin, M.Sc, Ph,D bakal calon Walikota Palembang periode 2024 – 2029 (Irfan)
