Berita hari ini, Situs terpercaya dan terupdate yang menyajikan informasi kabar harian terbaru dan terkini indonesia.
Indeks
hut ri hut ri selamat menunaikan ibadah puasa grand fondo
News  

Bertahan Atau Mencari Suaka Politik, Haruskah PDIP Berkoalisi Dengan Gerindra

Arjeli LSM Gempur Sumatera Selatan

JAKARTA,GESAHKITA.COM – Polemik terkait Pemilihan Walikota (Pilwako) Palembang tahun 2024, terutama menyoal pasangan Ratu Dewa dan Prima Salam yang hingga saat ini masih menggantung tanpa adanya tambahan dukungan kursi dari 2 partai tersisa yaitu PDIP dan Golkar.

 

Dari pengakuan Zulinto sebagai ketua pemenangan pasangan Ratu Dewa dan Prima Salam yang diusung oleh Gerindra dengan jumlah 8 kursi, mengungkapkan akan segera mendapatkan dari PDIP yang pada faktanya hingga hari ini belum ada pernyataan resmi dari PDIP terkait hal tersebut.

 

Jika dilihat dari kondisi dan dinamika politik saat ini, terutama ditingkat pusat dimana panasnya suhu politik seperti mundurnya Erlangga Hartanto secara mendadak dari ketua umum partai Golkar, hingga kisruh antara NU dan PKB menjadi tolak ukur perjalanan politik ke tingkat daerah termasuk kota Palembang.

 

Lalu bagaimanakah sudut pandang Arjeli pengamat media Sumatera Selatan memandang hal tersebut, dikatakannya bahwa PDIP saat ini menjadi pusat perhatian banyak pihak dimana seusai Golkar, NU dan PKB bahkan PDIP tak luput dari perhatian banyak pihak.

 

” Dunia politik Indonesia tahun 2024 memang sedang berada di kondisi yang tidak menentu, ibarat sebuah permainan politik Indonesia bagaikan boneka yang dikendalikan tangan – tangan tak terlihat”, kata Arjeli,Jumat (16/08/2024)

 

Dilanjutkannya, Semua ini dibuktikan dengan beberapa keadaan seperti mundurnya Erlangga Hartanto dari ketum Golkar, Kisruh NU dan PKB bahkan cawe Megawati Ketua Umum PDIP yang beri sinyal berkoalisi dengan Gerindra .

 

Dengan begini tentunya membawa pengaruh besar pada kontestasi Pilkada termasuk kota Palembang, terbukti hingga saat ini PDIP belum menentukan arah dukungan kepada salah satu Bakal Calon Walikota.

 

Melihat kondisi seperti ini Arjeli menguraikan beberapa hal terkait prediksinya akan nasib pasangan Ratu Dewa dan Prima Salam yang berharap besar mendapatkan dukungan dari PDIP

 

” Momentum yang kurang tepat menjadikan pilihan yang sulit bagi PDIP untuk menerima lamaran Gerindra untuk bersama mengusung RDPS sebagai Wako dan Cawako dalam Pilwako pada November 2024″, ujarnya

 

Diungkapkannya (Arjeli), Dari berbagai sumber media online ataupun elektronik, secara tegas ada pihak – pihak yang ingin menganggu ataupun mengambil alih PDIP.

 

” Pidato Ketum PDIP Megawaty Soekarnoputri baru-baru ini, bahwa ada indikasi Pihak yang akan mengambil alih Ketum PDIP, Senada dengan hal ini Sekjen PDIP menyatakan yang dilansir dari beberapa media bahwa pihak yang dimaksud  diduga adalah  Jokowi, Presiden RI Sekarang”, bebernya

 

Senada dengan Arjeli, Danial Yuliandik,SE dari Kurasi Media Nusantara menambahkan rasanya belum tepat jika PDIP menerima pinangan Gerindra dalam Pilwako Palembang dengan beberapa alasan

 ” Momentum saat ini kurang tepat bagi PDIP untuk menerima lamaran gerindra dalam pilwako kota Palembang,  kenapa dianggap kurang tepat  karna saat ini sedang viralnya pidato Ketum PDIP baru-baru ini lekat dipikiran public bahwa ada potensi ancaman untuk pengambil alihan Partai PDIP, kemudian tiba-tiba PDIP berkoalisi dalam dengan Gerindra dalam Pilkada kota Palembang, Publik akan memakmanai sebagai Langkah “suaka politik” atau permohonan perlindungan untuk mengamankan partai dari partai PDIP kepada Prabowo Ketum Gerindra yang sebentar lagi akan dilantik sebagai Presiden RI” ungkap Danial

 

Bila publik memaknainya demikian, hal ini kurang elok bagi partai PDIP yang diketahui dalam Sejarah adalah partai yang pernah dizalimi dimasa Orba kemudian bangkit, dan tampil sebagai pemenang pada pemilu 1999, kemudian konsisten sebagai oposisi dimasa pemerintahan SBY.

 

Menutup perbincangannya Danial Yuliandik bagi generasi milenial mungkin sejarah dan fakta politik bukanlah hal yang penting,  tetapi bagi generasi saat ini kejadian terbaru merupakan tolak ukur untuk melihat kapabilitas ataupun komitmen sebuah partai yang kuat mempertahankan ideologinya seperti di PDIP

 

” Namun dalam hal ini publik tidak semua melihat kebelakang, karna yang banyak tau adalah generasi tahun 2000 kebawah , generasi generasi milineal atau disebut gen z tidak akan melihat itu, mereka akan melihat dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam waktu dekat. Jadi dalam hal saya melihat lamaran Gerindra kepada PDIP untuk mengusung bersama pasangan RDPS kemungkinan besar akan ditolak oleh Ketum PDIP”, tutup Danial Yuliandik (Irfan)