Karnaval Kemerdekaan di 27 Ilir: Menghidupkan Kembali Tradisi Pawai Pembangunan
PALEMBANG, GESAHKITA COM—Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79, masyarakat Kelurahan 27 Ilir kembali menggelar Karnaval Kemerdekaan 2024 Sabtu 17/8/24. Acara ini telah menjadi tradisi selama tiga tahun terakhir dan merupakan upaya untuk menghidupkan kembali kenangan kolektif masyarakat Palembang akan pawai pembangunan yang pernah rutin diadakan pada era 1990-an.
Karnaval ini bertujuan untuk mengenang kembali masa kejayaan pawai pembangunan yang dulu menjadi salah satu simbol kemajuan dan kebanggaan kota Palembang.
Pada waktu itu, pawai pembangunan menjadi agenda tahunan yang sangat dinantikan, bersama dengan lomba bidar dan pameran di lapangan parkir kampus. Dengan inisiatif masyarakat 27 Ilir, semangat tersebut berusaha dibangkitkan kembali untuk diteruskan oleh generasi masa kini.
Ketua Panitia Karnaval, RM Aidil Fitrisyah, mengungkapkan bahwa kegiatan ini melibatkan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari Pondok Pesantren Muqimus Sunah, TK Sailendra, TK/TPA Masjid Al Amanah, Madrasah Ibtidaiyah 2, hingga komunitas seperti pengajian PT Satria, Grab, Sirup Kurnia, Karang Taruna, Forum RT RW, dan seluruh perangkat masyarakat 27 Ilir.
“Tujuannya adalah mengingat bahwa dulu ada pawai pembangunan yang sekarang ini sudah tidak ada lagi. Harapannya, dimulai dari 27 Ilir, tradisi ini bisa dikembangkan lagi hingga tingkat kota Palembang,” ujar Aidil.
Karnaval kali ini dilepas oleh Ahmad Zulinto, Ketua Pemenangan Ratu Dewa, yang hadir mewakili Ratu Dewa. Dalam sambutannya, Ahmad Zulinto menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme warga 27 Ilir.
Menurutnya, partisipasi masyarakat yang semakin meningkat setiap tahunnya, terutama dari kalangan anak-anak sekolah dan pesantren, sangat penting untuk menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini.
“Harapannya, dengan tumbuh dewasa, mereka akan menjadi generasi yang bertanggung jawab,” kata Zulinto.
Rute karnaval dimulai dari depan Kantor Lurah 27 Ilir, melewati Jalan Temon, Jalan Merdeka, Jalan Talang Semut, menuju Sungai Tawar, dan kembali lagi ke 27 Ilir. Karnaval yang diikuti oleh sekitar 500 peserta ini berjalan meriah dan penuh semangat kebersamaan.
Dr. Hj. Izzah Zen Syukri, putri sulung almarhum KHM Zen Syukri dan pendukung acara ini, juga turut memberikan pandangannya. Ia mengungkapkan bahwa Madrasah Aliyah 2, yang telah berdiri sejak tahun 1926, selalu berkontribusi bagi masyarakat Palembang dan telah melahirkan banyak ulama, termasuk Said Agil. “Kampung 27 Ilir ini bukan kampung abal-abal, bukan kampung baru. Ini kampung lama yang dari dulu hingga sekarang selalu aktif dalam kegiatan masyarakat,” tegas Izzah.
Karnaval Kemerdekaan 2024 di 27 Ilir ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga simbol dari upaya masyarakat setempat untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya serta semangat kebersamaan dalam merayakan kemerdekaan.
Diharapkan, tradisi ini dapat berkembang dan menginspirasi kawasan lain di Palembang untuk melakukan hal serupa di masa mendatang.