selamat natal dan tahun baru pelantikan bupati
News  

Delegasi Palembang-Sumsel Disambut Hangat di Kesultanan Ternate

Delegasi Palembang-Sumsel Disambut Hangat di Kesultanan Ternate

PALEMBANG, GESAHKITA COM—–Dalam semangat silaturahmi dan pelestarian budaya lintas wilayah, Delegasi Kebudayaan Palembang dan Sumatera Selatan yang dipimpin langsung oleh Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Raden Muhammad Fauwaz Diradja, SH, M.Kn., menyambangi Keraton Kesultanan Ternate. Kunjungan ini menjadi momentum bersejarah menjelang pementasan teater kolosal “Sultan Mahmud Badaruddin II: Harimau yang Tak Dapat Dijinakkan” yang akan digelar Juli mendatang di Palembang.

Rombongan yang terdiri dari sejumlah tokoh budaya dan seniman seperti Vebri Al Lintani, Hidayatul Fikri (Mang Dayat), Fir Azwar, Isnayanti Safrida, Ali Goik, Amir Hamzah, Anas, dan Dudy Oskandar disambut hangat oleh Irwan Abdul Gani, Sekretaris Kesultanan Ternate, bersama jajaran. Tarian adat Soya-Soya — tarian perang dan penyambutan khas Ternate — mengalun megah, menyambut kedatangan para tamu kehormatan dari Sumatera Selatan.

Sultan SMB IV menyampaikan rasa haru dan bangganya atas sambutan yang diberikan. Dalam pidatonya, ia menegaskan hubungan historis yang kuat antara Kesultanan Ternate dan Kesultanan Palembang Darussalam. Ia mengingatkan, Sultan Ternate pernah memberikan tempat bagi SMB II yang sempat ditahan di Benteng Fort Oranje, lalu diberi sebidang tanah untuk mendirikan Kampung Palembang di Ternate. Hingga kini, warisan sejarah itu masih hidup dalam tradisi dan adat.

“Dalam adat bebato 18 Kesultanan Ternate, terdapat unsur Palembang. Ini menandakan bahwa leluhur kita telah menjalin hubungan yang sangat erat, dan hingga kini, masyarakat Palembang tetap menjadi bagian dari keluarga besar Kesultanan Ternate,” ungkap Sultan Fauwaz.

Menanggapi hal itu, Irwan Abdul Gani menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini. Ia menilai, hubungan antara dua kesultanan ini bukan sekadar sejarah, tapi ikatan yang abadi dan spiritual.

“Di Ternate terdapat makam SMB II dan para pengikutnya. Dari sinilah hubungan itu bertumbuh, dan kami yakin, akan terus terjalin hingga akhir zaman,” ucapnya penuh makna.

Lebih jauh, Irwan mengungkap rencana kunjungan balasan ke Palembang untuk mempererat kerja sama antar-kesultanan dalam pelestarian budaya dan kelembagaan adat. Menurutnya, kolaborasi ini sangat penting agar adat dan budaya Nusantara tetap hidup di tengah derasnya arus modernisasi.

“Kita ingin duduk bersama, menyusun sistem dan mekanisme penguatan adat. Ini warisan besar yang harus kita jaga agar generasi mendatang tahu jati dirinya,” jelasnya.

Irwan juga mengundang Kesultanan Palembang untuk hadir dalam perayaan budaya Legu Tamoate di Ternate yang berlangsung sepanjang Juli dan Agustus. Ia pun berharap dapat hadir langsung menyaksikan pementasan teater SMB II di Palembang.

Kunjungan ini bukan sekadar temu muka, tapi sebuah jembatan yang menyatukan kembali dua kekuatan budaya yang telah lama terhubung dalam sejarah. Dari Ternate hingga Palembang, dari masa lalu menuju masa depan, dua kesultanan ini menegaskan bahwa silaturahmi dan budaya adalah warisan yang tak lekang oleh zaman.