Berita hari ini, Situs terpercaya dan terupdate yang menyajikan informasi kabar harian terbaru dan terkini indonesia.
Indeks
pilkada hut ri hut ri
Jatim, News  

PUBM SDA Kabupaten Sidoarjo Akui Terjadi 50 Hari Molor

SIDOARJO, GESAHKITA COM–Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono mengatakan agar dinas terkait buru buru memperbaiki jalan yang rusak di wilayah itu. Hal tersebut ia sampaikan saat melakukan sidak ke gudang aspal milik Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBM SDA) Kabupaten Sidoarjo.

Dalam sidak nya itu Hudiyono mendapati digudang Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBM SDA) Kabupaten Sidoarjo terdapat banyak aspal yang belum digunakan.

“Aspalnya masih banyak, kenapa belum bisa direalisasikan dengan cepat,” cetus nya.

Dari pantauan media ini memang masih ada dan bahkan masih banyak proyek-proyek pembangunan 2020 belum tuntas. Kondisi tersebut diungkapkan Plt Kepala Bidang Jalan dan Jembatan dari Dinas PUBM SDA Sidoarjo, Mujiono.

Menurutnya, kalau untuk perbaikan jalan yang rusak wilayah Desa Kwangsan, pihaknya harus melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan petugas lapangan, material apa saja yang harus diperlukan.

Dia kemudian menyebut, “Aspal/HRS (Hot Rollet Sheet) kami sudah siap, dan aspal ini harus diolah terlebih dahulu,” kata Mujiono, pada (6/1) kemarin.

Saat diminta konfirmasi akan masih banyak proyek jalan dan jembatan yang masih belum tuntas dirinya membenarkan akan hal itu.

“ Ya memang begitu la mas proyek pembangunan jalan dan jembatan tahun 2020 ini masih ada yang belum tuntas, di antaranya Frontage Road, Jembatan Sambungrejo, Jembatan Cangkringsari, termasuk juga program peningkatan jalan di Candi Pari Porong,” beber dia.

Walaupun begitu, dirinya mengetahui itu bahwa target selesainya tanggal 31 Desember 2020.

“Tapi mereka masih ada program penambahan waktu yang berbeda-beda, sekitar 50 hari. Gimana lagi memang kondisi cuacanya memang seperti ini,” ucap nya.

Saat ini, juga sedang berjalan program Frontage Road sepanjang sekitar 9 km antara Waru-Buduran masih fokus dalam pembangunan jalan beton plus saluranya. Untuk jalan beton hingga depan monumen pesawat sekitar 200 meter.

“Mengenai kendala kabel dan utilitas gas masih diperlukan adanya parit, karena akan berfungsi untuk menghidari getaran-getaran pipa gas. Sehingga kita harus memberi ruang sekitar 50 cm hingga 80 cm,” jelas Mujiono.

Agar pembangunannya lebih cepat, perlu ada penambahan alat berat, memang sekarang ini yang berjalan hanya satu alat berat. Makanya kita upayakan lagi penambahan alat berat biar pembangunannya lebih cepat.

“Kondisinya juga masih banjir, sehingga belum memungkinkan untuk menambah urukan, tujuannya biar agak lebih tinggi lagi. Kalau tinggi bisa aman dari banjir,” terangnya.(Pur)

 

Tinggalkan Balasan