JAKARTA, GESAHKITA COM–Sejarah awal cabang olah raga (cabor) Badminton atu bulu tangkis masuk Olimpiade yakni pada tahun 1992 Barcelona dan itu menjadi debut pertama bulu tangkis. Sementara Partai yang digelar pun hanya empat, minus ganda campuran. Pada Olimpiade berikutnya di Atlanta, 1996 hingga terakhir di Beijing, 2008 dipertandingkan 5 nomor yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri serta ganda campuran.
Selama itu pula cabang bulutangkis sudah menyumbang 19 medali Olimpiade dengan rincian tujuh emas, enam perak, dan enam perunggu.
Mungkin wajar dengan alasan itu juga maka Kontingen Indonesia mendapatkan sindiran keras terkait keikutsertaan di Olimpiade 2020. Bahkan Media China, Aiyuke News, menyebut Indonesia hanya mengandalkan cabang olahraga bulutangkis untuk meraih medali emas di pesta olahraga terbesar di dunia itu.
Sindiran tersebut cukup wajar mengingat bulutangkis adalah cabang olahraga yang konsisten menyumbang medali untuk Indonesia pada Olimpiade.
Pada Olimpiade 2020, cabang olahraga bulutangkis menjadi yang paling banyak menyumbang atlet. Dari 28 atlet yang akan tampil di Olimpiade, sebanyak 11 di antaranya bertanding bulutangkis.
“Indonesia hanya mengandalkan bulutangkis untuk meraih medali emas Olimpiade 2020. Dari 32 medali yang diraih Indonesia sejauh ini di Olimpiade, bulutangkis berkontribusi memberikan 19 medali, termasuk tujuh di antaranya medali emas,” Aiyuke News melansir.
“Sejak bulutangkis menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade pada 1992, tim bulutangkis Indonesia hanya gagal meraih medali dari bulutangkis pada Olimpiade 2012 di London,” tegas Aiyuke News.
Sektor ganda putra disebutkan menjadi yang paling berpotensi melanjutkan tradisi medali yang dipersembahkan bulutangkis di Olimpiade. Pada Olimpiade 2020, ganda putra Indonesia diwakili Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Bulu Tangkis
Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra)
Jonatan Christie (tunggal putra)
Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri)
Greysia Polii (ganda putri)
Apriyani Rahayu (ganda putri)
Kevin Sanjaya Sukamuljo (ganda putra)
Marcus Ferlandi Gideon (ganda putra)
Mohammad Ahsan (ganda putra)
Hendra Setiawan (ganda putra)
Praveen Jordan (ganda campuran)
Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran)
Angkat Besi
Eko Yuli Irawan (61 kg putra)
Deni (67 kg putra)
Rahmat Erwin Abdullah (73 kg putra)
Windy Cantika Aisah (49 kg putri)
Nurul Akmal (+87 kg putri)
Panahan
Diananda Chairunisa (recurve perorangan putri)
Riau Ega Salsabila (recurve perorangan dan beregu putra)
Aried Dwi Pangestu (recurve beregu)
Bagas Prastayadi (recurve beregu)
Dayung
Mutiara Rahma Putri (lightweight women double)
Melani Putri (ligtweight women double)
Renang
Aflah Fadlan Prawira
Azzahra Permatahani
Atletik
Lalu Muhammad Zohri (100 m putra)
Alvin Tehupeiory (100 m putri – wildcard)
Menembak
Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba (10m air rifle)
Selancar
Rio Waida (man shortboard)
BOLA