MALANG, GESAHKITA COM—Kunjungan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ke Malang menjadi sorotan seolah olah mencri dukungan ke sejumlah pihak salah satu nya ke Pengurus Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Marzuki Mustamar.
Secara tegas Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilurrosyad Kota Malang itu mengklarifikasi bahwa dirinya tidak memberikan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) .
“Saya tidak ada memberikan dukungan kepada Anies untuk menjadi Capres, dan ucapan saya kepada sekelompok anak kecil bersama ibunya yang minta foto, sangat disayangkan dipelintir seolah saya mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden, padahal sama sekali tidak ada deklarasi tersebut,” ujarnya melalui keterangan pers, Sabtu (13/11/2021).
Kedatangan Anies ke Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilurrosyad Kota Malang asuhannya, kata Kiai Marzuki Jumat (12/11/2021), hanya bentuk silaturahmi dan tidak ada maksud memberikan dukungan politik kepada Anies sebagai Capres.
Dia juga menyayangkan media yang membuat asumsi seolah-olah hal tersebut menjadi dukungan politik. “Sama sekali tidak ada calon-calonan, dukung-dukungan kepada Anies Baswedan. Lagi pula kontestasi ini masih sangat jauh,” katanya.
Kiai Marzuki lantas membeberkan kronologinya. Seusai shalat Jumat, Anies jalan bersama dengan dirinya dan di tengah perjalanan bertemu dengan anak-anak kecil dan ibu-ibunya.
Ibu-ibu tersebut menyuruh anak-anaknya foto dengan Anies dan Kiai Marzuki bilang kepada anak TK tersebut, “Ini kalau mau foto ada calon presiden.”
“Jadi kalau ada yang percaya dan menanggapi itu sebagai deklarasi mendukung Anies, sama saja dengan anak kecil. Kepada rekan-rekan media, tolong jangan menganggap hal tersebut menjadi serius,” ucapnya.
Lagi pula, tandas Kiai Marzuki, kehadiran Anies ke Ponpes Sabilurrosyad tak pernah dijadwalkan sebelumnya.
“Tahunya ndadak (mendadak), saya diberi tahu, katanya Pak Anies mau datang. Kami dari kemarin keliling, terus pagi tadi ada kabar,” ujarnya.
Selain itu, isi silaturahmi juga hanya bertukar pikiran bagaimana menyatukan visi-misi bahwa NKRI nomor satu, jangan mengedepankan kepentingan apa pun dan yang ada untuk menguatkan NKRI serta harus adil kepada semua.(ril/pur)