PALEMBANG, GESAHKITA COM–Terhentinya operasi Bus Rapid Transit (BRT) Transmusi, yang membuat 200 nasib karyawannya belum mendapat kejelasan tentu menjadi sorotan berbagai banyak pihak, tidak hanya masyarakat namun juga ini menjadi perhatiaan komisi ll DPRD kota Palembang.
Salah satu tanggapan datang dari M.Arfani anggota Komisi ll DPRD kota Palembang dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB).
“Terhentinya operasi transmusi ini tentu saja mendapat perhatiaan khusus dari kita sebagai perwakilan rakyat di DPRD, terutama komisi ll karena dengan tidak beroperasinya transmusi pastinya meninggalkan permasalahan besar dan begitu lengkap”, kata Arfani saat dihubungi melalui media whatsapp Selasa (04/01/2022)
Dilanjutkannya, Dengan terhentinya operasi transmusi membuat banyak pihak saling menyalahkan, seperti yang terjadi saat ini, padahal yang terpenting dalam masalah ini adalah bagaimana mencari solusi karena menyangkut nasib 200 karyawannya.
Menurut Arfani memang sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tentu saja dengan hilangnya subsidi sebagai bantuan operasional dari pemerintah kota Palembang melalui dinas Perhubungan (Dishub) pastinya akan membawa pengaruh besar.
“Perlu kita akui bahwa sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dengan hilangnya anggaran subsdidi sebagai bantuan operasional, pastinya berdampak besar bagi kehidupan perusahaan ini terutama kehidupan karyawannya”, ungkapnya
Arfani juga mengaku pihaknya belum mengetahui secara pasti apa yang sebenarnya menjadi alasan Pemkot Kota Palembang menghentikan subsidi.
Namun begitu diakuinya bahwa samar terdengar jika alasannya karena tidak ada perkembangan dari transmusi sebagai BUMD yang bergerak di bidang jasa transportasi.
Hal tersebut menurut Fani dirasa sedikit kurang bijaksana mengingat persaingan di bidang jasa transportasi sangat ketat.
” Jika alasan Pemkot Palembang menghentikan subsidi dikarenakan tidak berkembangnya transmusi sebagai BUMD yang bergerak dibidang transportasi, kita rasa itu kurang bijaksana disebabkan persaingan di bidang jasa trasnportasi saat ini sangat ketat artinya jika berkaca pada hukum pasar fakta teoritisnya ada yang salah,” tegas Arfani
Arfani kemudian berpendapat bahwa berkembangnya usaha apa pun itu tentu selain modal sebagai salah satu faktor patut diperhitungkan tentunya hal yang tidak boleh dilupakan adalah Creative Mind (berfikir kreatif) dan inovasi menjadi faktor terpenting dalam mengembangkan sebuah usaha.
Bahkan disebutkan nya juga bahwa sebuah perusahaan adalah sebuah kehidupan, sehingga dia menegaskan permasalahan transmusi harus diselesaikan bukan hanya menyangkut soal anggaran tapi juga membawa inovasi baru agar kedepannya tidak terulang di BUMD yang lain.
“Jika tidak dimanage dengan tangan tangan terampil sesuai dengan “the right man on the place”, BUMD mana lagi akan bernasif yang sama seperti transmusi, “imbuhnya.
Diakhir pembicaraan Arfani menegaskan sebagai bersama anggota DPRD kota Palembang di komisi ll lainnya akan segera menyelesaikan permasalahan transmusi, tentu saja bukan hanya menyoal anggaran saja tapi meminta pemkot Palembang dan SP2J sebagai pengelola transmusi mampu berpikir kreatif dan inovatif dalam mengembangkan transmusi, agar kedepannya masalah seperti ini tidak terulang kembali.
” Kita yang ada di komisi ll DPRD kota Palembang tentu saja akan segera menyelesaikan permasalahan transmusi, tentu saja bukan hanya persoalan mengenai anggaran, tetapi juga meminta pemkot Palembang dan SP2J sebagai pengelola transmui mampu berpikir kreatif dan inovatif dalam mengembangkan transmusi, dengan harapan masalah seperti ini tidak terulang kembali”, tutup Arfani (Irfan)