DIA
(Buat Bunda)
Oleh Drs Heri Mastari
Dia
Duduk bersila
Tertunduk kaku
Menggantung harap
Panjatkan doa
(Meringis malam
teriris kepiluan
doa hati yang
senja)
Tak juga terbelah
Fajarmu yang berembun
Dia
Tak bicara
Tak lelah
Dia
Tak pernah berpaling
Sampai fajarmu terkikis
Dan
Embun tersisa
Di setiap daun
Palembang, (01/05/1986)
Cetak (05/11/2000) sripo