Sekelumit Cerita Terungkap Saat H Askolani Terimah PC IKA-PMII Banyuasin
BANYUASIN, GESAHKITTA COM—sekelumit cerita dibeberkan H Askolani saat acara Ramah Tamah dengan Pengurus Cabang Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC IKA-PMII) Kabupaten Banyuasin di rumah dinasnya.
Seperti hal nya hubungan lama antar beberapa orang sahabat lama terpisah karena kesibukan masing masing. Pastinya pengungkapan perjuangan dalam berorganisasi ada rasa pahit manis, kelucuan tetap menjadi kenangan manis nan indah sulit untuk dilupakan.
Malam itu terungkap kembali, Temu Kangen berlangsung penuh keakraban, serta canda dan tawa. Tampak bupati duduk satu meja dengan seniornya Guntur, juga teman satu angkatan di PMII yakni Lois, Sangi Riswanto, dan Rudianto. Bahagia bercampur haru kakak senior melihat Junior nya (H Askolani) dipercaya masyarakat pimpin Banyuasin.
Hadir juga, sahabat Jahri, Mustofa Kamal, Amril Nurman, Ismail Fahmi, Rozalina, Fahriah, dan Misnawati.
H Askolani SH MH adalah kader PMII terbaik yang tidak diragukan lagi riwayat organisasinya. Saat duduk di bangku kuliah, ia pernah menjadi Ketua Komisariat PMII Universitas IBA di Kota Palembang.
Orang Nomor Satu di Bumi Sedulang Setudung ini, menjadi kader PMII di era PC PMII Palembang ketika Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) pada 23 Juli 1996. Saat itu PMII diketuai Sahabat Guntur dan Sekretaris Lois.
“Saya diajak sahabat Lois untuk masuk PMII, saya ikut Mapaba, dan menjadi pengurus PMII di Universitas IBA. Saat itu saya tidak banyak organisasi, selain IMUBA,” ujar Askolani.
Sambung Ketua DPC PDIP Banyuasin ini, ia mengakui cara pengkaderan PMII, bahwa telah dibuktikan dirinya saat ini diamanahkan masyarakat menjadi Bupati Banyuasin.
“Saya merasa bangga di kader PMII, saya asli PMII. Saya juga saat ini menjadi pengurus Mutasyar NU,” tegasnya.
Suasana makin akrab hingga tak terasa waktu menunjukkan pukul 22.00 Wib. Bupati Askolani menjelaskan keberhasilan pembangunan di Banyuasin pada kepemimpinannya.
“Saat ini Banyuasin Top 4 Pangan Di Indonesia, Target saya nomor satu di Indonesia. Itu karena dibantu Program Serasi, luas lahan terbanyak di Sumatera Selatan, Kami juga bangun jalan poros, Banyuasin Religius dengan membangun rumah Tahfiz tanpa APBD. Selain juga dibantu anggaran dari Pemerintah Provinsi dan Pusat,” terangnya.
Oleh karena itu, Askolani berharap Kader PMII dapat mendukung Visi Banyuasin Bangkit Adil dan Sejahtera terdapat di dalamnya 7 Program dan 11 gerakan masyarakat.
“Saya jangan dibiarkan sendiri, bantu saya bangun Banyuasin. Kalau berhasil PMII juga yang punya nama, kalau sebaliknya yang malu PMII juga,” katanya.
Apa yang dikatakan Bupati ini, dibenarkan Guntur yang merupakan mantan Ketua PC PMII Kota Palembang.
Kata Guntur, alasan saat itu membentuk PMII di Perguruan Tinggi lain agar kader PMII tidak hanya di IAIN saja. Karena kalau di IAIN hanya bisa jadi Kemenag, tapi cita-citanya memang kader PMII bisa menjadi Bupati dan Gubernur.
“Saya saksinya jika sahabat Askolani adalah PMII. Saya yang mengkaderkanya jadi jangan lagi ada sahabat lain yang ragu dengan PMII sahabat Askolani,” Bebernya.
Maka dengan tegas Ketua KPID Sumsel ini menyatakan komitmennya di hadapan Bupati menginstruksikan seluruh kader PMII untuk menyukseskan Program Bupati Askolani.
“Tidak ada alasan untuk tidak membantu menyukseskan Program yang sahabat Askolani programkan, halal kita bantu apapun itu,” katanya.
Di sela-sela acara, Ketua PC IKA-PMII Banyuasin Salni Fajar memberikan cinderamata berupa lukisan karikatur kepada Bupati Askolani. Salni didampingi Budi Alamsyah Sekretaris IKA PMII mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk relawan sahabat di 21 kecamatan.
“Sahabat kita ini ditugaskan untuk mensialisasikan program Pemerintah Kabupaten Banyuasin, yang berjalan saat ini di masyarakat,” katanya. (ril/indera)