JAKARTA, GESAHKITA COM–Salah satu upaya Pupuk Indonesia untuk mengakselerasi program transformasi bisnis yakni dengan berkomitmen mendukung pemerintah untuk memperkuat ekonomi nasional, terlebih di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman, menyatakan proses transformasi bisnis pada awal tahun ini bisa terlihat dari upaya perusahaan yang telah menerapkan kebijakan sentralisasi.
“Kunci transformasi adalah adanya rasa memiliki di seluruh Pupuk Indonesia Group, sehingga semua menjadi satu dengan pemikiran bila Pupuk Indonesia maju, maka semua anak perusahaan juga akan maju,” kata Bakir dinukil jpnn.
Lebih lanjut dikatakannya, masih adanya kekurangan kapasitas produksi pupuk nasional dalam memenuhi kebutuhan seluruh pelanggan, baik sektor pangan maupun pertanian. Oleh karena itu, Pupuk Indonesia berencana membangun sejumlah proyek baru guna menambah kapasitas produksi pupuk nasional.
Salah satunya adalah rencana pembangunan pabrik Pusri 3B di Palembang serta proyek petrokimia di kawasan Bintuni, Papua.
“Pengembangan Kawasan Bintuni ini menjadi salah satu kontribusi perusahaan dalam pengembangan Kawasan Indonesia Timur. Proyek ini nantinya akan dijalankan oleh anak perusahaan, yaitu Pupuk Kaltim,” imbuh dia.
Saat ini Pupuk Indonesia juga sedang gencar mendorong pengenalan produk-produk retail kepada petani. Salah satu inisiatif yang dikenalkan oleh Pupuk Indonesia adalah Program Agro Solution.
Tujuan Program ini adalah pendampingan kepada petani baik secara on farm maupun off farm untuk memberikan jaminan input, kawalan budidaya, teknologi pertanian, jaminan pembelian hasil panen, dan asuransi.
“Program Agro Solution telah dijalankan oleh seluruh anak perusahaan,” jelas Bakir.
Selain itu, Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan produktivitas. Namun, peningkatan produktivitas tentunya bukan semata-mata menjadi tugas utama Pupuk Indonesia, namun harus melibatkan multi stakeholder. Hal ini yang menjadi salah satu konsep program Agro Solution, yaitu dengan melibatkan banyak pihak, termasuk perbankan, asuransi, offtaker BUMN maupun swasta, serta pemerintah daerah, dan petugas PPL.
Tema ‘Agrosolusi Untuk Indonesia‘ yang diusung dalam ulang tahun ke-9 ini juga menjadi komitmen perusahaan untuk menjadi lebih customer centric, mampu mengikuti trend teknologi serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
“Ke depan kami akan memfokuskan program Retail Management, guna memperkenalkan produk-produk non-subsidi kepada petani. Dan semua ini, didukung juga oleh penerapan budaya Akhlak sesuai amanah Kementerian BUMN,” (van/pur)