Berita hari ini, Situs terpercaya dan terupdate yang menyajikan informasi kabar harian terbaru dan terkini indonesia.
Indeks
selamat natal dan tahun baru hut ri

Siapa Membantah Digitalisasi Melebihi Separuh Kehidupan Masyarakat Saat Ini

PALEMBANG, GESAHKITA COM—Siapa yang membantah Digitalisasi sudah melebihi separuh kehidupan masyarakat saat ini,  sebab hantaman pandemi. Coba amati segala hal didepan mata anda yang saat ini sedang membaca teks ini, toleh ke kiri dan ke kanan Anda serta tebar pandangan anda semua sejauh mata anda memandang hampir tidak ada yang tidak digitalnya. Mungkin sebagian mengatakan terlalu berlebihan memberi analogi dan prolog seperti ini, akan tetapi jika kita sama berani jujur kenyataan kenyataan yang ada ayo kita sama sama membuktikannya.

Maka dengan dorongan ini juga, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bekerjasama dengan Pemerintah Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sepertinya harus serius menyikapi hal yang sangat memengarahi sendi sendi kehidupan masyarakat saat ini dengan menggelar Webinar  gratis.

Dan kali menyasar kaum muda milenia dengan yang sangat pantas untuk segmentasinya yakni Menjadi “Mahasiswa Cerdas Digital”, Senin (7/6).

PESERTA MEMBLUDAK NARASUMBER KOMPETEN DIBIDANGNYA

Para panitia pun tampak cukup puas dengan capain Webinar  kali ini sebab wajar saja demikian karena telah menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang digital dan enterpreneuer sebab terbukti juga sebanyak 729 peserta ambil bagian dalam kegiatan yang dinilai sangat penting ini.

Belum lagi acara yang diduga sebelumnya bakal membludak oleh peserta nya telah menunjuk seorang bisa dibilang tersohor juga di era tahun 2000 yang kini sudah memasuki decade kedua nya di publik speaking di wilayah ini pasti  bukan la asing lagi dengan sosok kondang  Rr Vemmi Kesuma Dewi dan juga di pandu Key Opinion Leader, Afini Putri Rahmatika @pinieyes.

Banner webinar literasi digitalisasi
Banner webinar literasi digitalisasi

Hal hal yang menarik digeber dalam tema sangat sentral di isu  digitalisasi ini. Anda pastinya tidak sekali atau dua kali mendengar tentang kejahatan cyber yang memakan korban, mulai dari pencurian data pribadi, transaksi scam, data cloning, hacking dan masih banyak lagi, maka hal cyber security tentunya sangat penting untuk diketahui para penikmat teknologi digital.

MATERI KEAMANAN DIGITAL

Agus Budiyono selaku Co-fonder dan CEO Crayonpedia, mengharapkan peserta diharapkan dapat memanfaatkan digital dengan baik. Tentu saja lanjut dia, dalam penggunaannya juga tetap waspada dan harus memahami fitur keamanan.

Diakuinya pada aplikasi pembelajaran selama pandemi Covid-19 mengharuskan mahasiswa dan pelajar melalui online.

” Dalam materi ini saya juga ingin mengenalkan ancaman keamanan, yang pernah menggunakan aplikaai online apapun itu bentuknya, jenis ancamannya ada tiga pertama disamarkan melalui platform belajar online atau vidcon ini penting diwaspadai, kemudian resiko langsung ancaman secara fisik kemudian ada gangguan, karena jalur kita dibanjiri, harus waspada apabila ID tercuri mereka bisa melakukan serangan dan mengakses akun kita,” katanya.

Dia juga mengingatkan, agar bagi yang memiliki aplikasi jangan menggunakan password yang sama, mereka bisa menggunakan data dalam akun yang bisa digunakan untuk menyerang dimasa yang akan datang.

“Mengganti password baru salah satu layer protection juga. Kemudian batasi dalam penggunaan wifi umum dan lainnya, jika sudah diikuti maka aman dalam memanfaatkan digitalisasi,”  katanya.

DELAPAN KECERDASAN DIGITAL

Dr. Meita Istianda S.IP M.Si selaku  Direktur Universitas Terbuka (UT) Palembang dalam materi berjudul menjadi mahasiswa cerdas digital menjelaskan soal delapan kecerdasan digital  yaitu bisa memilah identitas yang boleh dishare dan tidak.

Tujuannya untuk menjaga keamanan diri dan privasi, agar identitas kita tidak disalahgunakan oleh pihak lain.

“Think before you post” karena segala jejak digitalmu akan tersimpan selamanya,  menyeimbangkan penggunaan digital (waktu, interaksi riil, dsb). Kita perlu mengelola waktu online dan waktu untuk aktivitas riil sehari-hari, bisa mendeteksi konten berisiko (cyberbullying, grooming, radikalisasi, pornografi, penipuan).

Lalu bisa mendeteksi ancaman siber (hacker, scams, dsb), bisa berempati dan berhubungan baik secara online, bisa komunikasi dan kolaborasi menggunakan teknologi dan media digital, literasi digital, yakni paham cara mendapatkan informasi, misalnya dengan menggunakan mesin pencari, membaca artikel/berita/jurnal, dan bisa mengkritisinya (hoax atau fakta), menghormati hak cipta orang lain, dengan mencantumkan nama pembuatnya ketika kita mengambil atau meneruskan karya tersebut.

Tangkapan layar suasana webinar literasi digitalisasi
Tangkapan layar suasana webinar literasi digitalisasi

“ Dari delapan kecerdasan digital tersebut anda sekarang ada di posisi mana ,” katanya.

PLUS DAN MINUS DIGITALISASI HINGGA ALIH TEKNOLOGI TERBARU

Dr. A. Agus Tjahjono, M.M., M.Mar.E  selaku Asisten Direktur I Politeknik Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan Palembang dalam paparan berjudul pemanfaatan teknologi digital pada sistem telekomunikasi pelayaran  menjelaskan  tentang sistem komunikasi dalam GMDSS menggunakan teknologi yang modern seperti satelit (inmarsat), DSC (digital Selected Calling) yang digunakan untuk komunikasi ship to shore, shore to ship to ship  dan peralatan  yang dipasang di kapal tidak lagi berdasarkan tonage kapal tetapi berdasarkan area dimana kapal beroperasi.

Begitu juga Dr. Teguh Widodo, A.KP, M.TP  selaku Dosen  Pasca Sarjana Univ Negeri Padang, Peneliti sosial demografi di BKKBN ikut menyumbangkan pemikirannya dalam webinar ini.

Sedangkan Apini, salah satu Enterprenuership yang aktif dalam pemanfaatan digital mengatakan, ada plus minus dalam penggunaan literasi digital ini.

“Kita bisa mempromosikan usaha lewat digitalisasi seperti media sosial, bahkan saya sudah menggunakan medsos sejak menjadi mahasiswa. Kalau biasanya promosi menggunakan player, tetapi sekarang sudah praktis, tapi harus tetap pandai dalam bersosial media,” katanya.

Suryati, Runner Literasi Digital wilayah Palembang mengatakan, segmen peserta webinar  kali ini adalah mahasiswa.

“Kita berharap lewat webinar ini dapat memotivasi masyarakat agar semakin melek dan cakap dalam menguasai kemajuan dunia digital,” tukas nya.

PROGRAM NASIONAL DICANANGKAN PRESIDEN JOKOWI ‘LITERASI DIGITALISASI 2021’

Webinar selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2021 dengan tema “Pentingnya Memiliki Digital Skills di Masa Pandemi Covid 19” dan diharapkan masyarakat dapat mengikuti webinar mendatang

Diketahui, Presiden Joko Widodo bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021 yang lalu telah mencanangkan Program Nasional (Prognas) Literasi Digital 2021. Program ini menyasar 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota dengan target peserta 1.067.854 peserta dari unsur kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, guru dan orangtua, pelajar/mahasiswa, ASN/TNI/POLRI, petani/nelayan/pelaku UMKM, LSM/komunitas, dan masyarakat umum lainnya, termasuk di wilayah Provinsi Sumsel.

Program Nasional Literasi Digital ini merupakan kegiatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Direktorat Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika yang dilaksanakan oleh pihak ketiga PT Permata Cendikia Indonesia (PT PCI).

Sumsel dalam Prognas Literasi Digital ini termasuk Regional 4 tergabung bersama Bangka Belitung (Babel), Jambi, Bengkulu, dan Lampung. Kegiatan tersebut akan berlangsung sepanjang Juni sampai Desember 2021. Prognas Literasi Digital dikemas dalam bentuk seminar online (webinar) di wilayah Kota Palembang ini akan melaksanakan sebanyak 103 kali webinar dengan narasumber setiap kegiatan 2 orang narasumber nasional dan 2 narasumber lokal.

Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan secara masif dan melibatkan banyak peserta secara online di Palembang, yang persiapannya PT PCI telah menugaskan panitia lokal di setiap kabupaten/kota yang menjadi sasaran.(goik)

Tinggalkan Balasan