Berita hari ini, Situs terpercaya dan terupdate yang menyajikan informasi kabar harian terbaru dan terkini indonesia.
Indeks
pilkada hut ri hut ri

Jamin Kualitas Beras, Bulog Cabang Lotim Bakal Miliki Mesin Penggiling Sendiri

LOTIM(NTB), GESAHKITA COM – Langkah yang diambil Perum Bulog Cabang Lotim adalah sangat tepat bahkan bisa dibilang melampai kemampuan cabang lainnya yang ada. Sebab di tempat lain masih menanggung segudang persoalan akan kemampuan menghadapi sederet persoalan gabah Petani, Perum Bulog Cabang Lotim lebih pada upaya nya mewujudkan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Salah satunya berupa menjamin kualitas beras yang akan didistribusikan kepada masyarakat. Bulog saat ini telah membangun mesin penggiling beras, salah satunya di gudang Bulog Lotim berupa mesin penggiling dari beras ke beras terbesar dan pertama di NTB.

Dijelaskan Pimpinan Cabang Bulog Kabupaten Lotim, Zuhri Hanafi, pihaknya berkomitmen untuk menjamin kualitas beras yang bersumber dari Bulog. Menurutnya, mesin baru dibangun itu pun mampu beroperasi dengan kapasitas 6 ton per jam. Rabu, (16/6/2021) dilansir Suara ntb.

Selain itu ia juga menjelaskan, mesin ini difokuskan untuk penggilingan dari beras ke beras, sehingga beras yang dikonsumsi masyarakat dari Bulog kualitasnya standar.

“Hadirnya mesin tersebut bukan untuk menyaingi mesin penggilingan gabah ke beras yang merupakan usaha masyarakat,”imbuhnya.

“Kita ini fokus penggilingan dari beras ke beras agar beras dari Bulog tetap berkualitas. Bukan dari gabah ke beras,”terangnya.

Selain itu terkait prosesing sistem pada mesin tersebut, Zuhri Hanafi menerangkan, bahwa mesin penggilingan dari beras ke beras ini dapat diatur melalui sistem komputerisasi.

Sehingga, katanya,  kualitas beras betul-betul terjamin sesuai yang diinginkan. Mesin tersebut, saat ini masih dalam tahap uji coba dan belum dilakukan serah terima dari pihak ketiga ke Bulog. Sementara dalam tahap uji coba, kualitas beras yang dihasilkan cukup berkualitas.

“Jadi ada sistem pengaturannya tergantung jenis beras yang kita inginkan. Fokus kita menggiling beras ke beras, sehingga tidak mengganggu usaha masyarakat yang menggiling padi ke beras,”tandanya.(red/suara ntb)

Tinggalkan Balasan